Sukses

Waspada Aksi Teror, Polisi Dilarang Sendirian

Agar pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 optimal, Kapolda Jabar Irjen Pol. Agung Budi Maryoto meminta bawahannya melakukan patroli secara tandem untuk menangkal aksi terorisme.

Liputan6.com, Garut - Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mengingatkan anak buahnya agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya terorisme. Apalagi menjelang Natal dan perayaan Tahun Baru 2019. 

"Sesuai standar operasional kita, dalam tugas patroli penjagaan jangan sendiri, minimal dua orang, jadi bisa saling melindungi, mengamati, mengingatkan," ujar dia selepas pengecekan pos pengamanan Operasi Lilin Lodaya, di Pospam, Limbangan, Garut, Sabtu (22/12/2018).

Agung menuturkan, keamanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2019 terbilang kondusif. Meski begitu, dia meminta seluruh anggotanya agar tetap waspada. Koordinasi dengan pihak terkait khususnya TNI pun dilakukan.

"Kita kurangi titiknya, namun jumlahnya kita tambah, daripada polisi banyak tapi satu-satu, lebih bagus kita kurangi titiknnya tapi polisinya lebih banyak. Kita terus lakukan patroli terpadu," kata Agung.

Sementara, tiga hari menjelang perayaan Natal berlangsung, kondisi lalu lintas terbilang normal, meskipun mulai menunjukan peningkatan.

Di beberapa ruas tol utama pulau Jawa mulai Cikopo, Cipali, Cipularang, termasuk Cileunyi yang merupakan pintu utama tol di bagian selatan Jawa Barat masih terbilang lancar.

"Mungkin Sabtu ini mulai meningkat, dan puncaknya Minggu besok," ujar dia. 

Selain mengecek arus lalu lintas di jalur utama dan tol, sarana dan prasarana pendukung yang berada di seluruh jalur utama Jawa Barat juga dipantau.

"Jabar kan termasuk titik rawan bencana alam, seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cianjur, termasuk Bogor, Puncak juga sangat memungkinkan (bencana). Kita berdoa saja supaya tidak terjadi," ujar dia.

Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019, pihaknya menyiapkan Pospam (Pos pengamanan) hingga 157 titik yang tersebar di berbagai daerah. Jumlah anggota yang diterjunkan 27.500 personel. Rinciannya, sebanyak 18.500 personel berasal dari polisi dan 5.200 dari TNI.

"Sedangkan sisanya dari pemerintah daerah, mulai unit kebakaran, kesehatan, PU, tagana, BPBD, dan Basarnas," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.