Sukses

Gugurnya Sang Brimob Gorontalo Saat Operasi Bencana di Palu

Anggota Brimob tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit. Di RS, dia meminta kembali untuk membantu korban gempa Palu, tetapi kondisinya tidak memungkinkan.

Liputan6.com, Gorontalo - Kabar duka menyelemuti Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo. Anggota Satuan Brigade Mobil atau Sat Brimob Polda Gorontalo Brigadir Herik Kriswanto Daud meninggal saat melaksanakan tugas kemanusiaan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 13 November 2018.

Sebelum meninggal, Herik Kriswanto sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkari, Sulawesi Tengah. Ia dirawat dengan keluhan sakit perut.

Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono menyatakan anggota Polda Gorontalo itu tergabung dalam operasi Aman Nusa 2 di Palu, dengan misi operasi kemanusiaan dalam rangka memberikan bantuan kepada korban bencana alam gempa dan tsunami Palu.

"Innalillahi wainnailaihi rajiun seorang anggota polisi dari jajaran Polda Gorontalo, dalam hal ini personel Brimob, meninggal dunia sekitar pukul 08.00 Wita di Rumah Sakit Bhayangkara, Sulawesi Tengah, Palu," kata Wahyu, Rabu (14/11/2018).

Dia menyatakan Brigadir Herik meninggal di RS Bhayangkara. Saat melaksanakan tugas, Herik mengeluh sakit di bagian perut. Teman-teman sesama anggota kemudian membawanya ke RS Bhayangkara Palu, Sabtu, 10 November 2018, lalu.

"Saat berada di rumah sakit, dia sempat meminta untuk keluar agar bisa bergabung dengan teman-teman yang lain melaksanakan tugas membantu korban gempa-tsunami Palu. Tapi, karena kondisi kesehatannya belum terlalu membaik, maka teman-temannya melarang agar tetap di rumah sakit, sampai kondisinya membaik," kata Wahyu.

"Namun takdir berkata lain, Brigadir Herik mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit," lanjut Wahyu yang juga mantan Kapolres Bone Bolango.

Menurut Wahyu, Brigadir Herik memiliki kepribadian yang sangat ramah terhadap rekan-rekannya. Anggota Brimob ini juga merupakan senior yang selalu memberikan nasihat kepada juniornya. "Almarhum akan segera dibawa ke Gorontalo dan akan dikebumikan di sini," Wahyu menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.