Sukses

Akhir Pelarian Pemuda Brutal Pemerkosa Pelajar SMP di Deli Serdang

Pelajar SMP korban pemerkosaan di Deli Serdang itu kini takut melihat laki-laki, termasuk dokter sekali pun.

Liputan6.com, Medan - Terduga pemerkosa remaja putri berusia 13 tahun, MKT, pelajar kelas 1 SMP di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Lelaki berinisial RGS alias BO (30), warga Dusun III, Desa Bintang Meriah, Kecamatan Pancur Batu, menyerahkan diri didampingi keluarganya kepada pihak kepolisian sekitar pukul 16.00 WIB. Pelaku tidak melawan dan mengakui perbuatannya.

"Tidak ada perlawanan, pelaku diserahkan oleh keluarganya sesuai imbauan kita," kata Kapolsek Kutalimbaru, AKP Martualesi Sitepu, Kamis, 2 Agustus 2018.

Saat ini pihak kepolisian sedang mengembangkan penyelidikan dugaan pemerkosaan oleh RGS. Polisi masih mencari barang bukti alat yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korban.

"Meski sudah diamankan, Tim Satreskrim Polsek Kutalimbaru sedang melakukan pengembangan. Nanti kalau ada kabar lanjutan, kita kabari, ya," ucapnya.

Korban pemerkosaan di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengalami trauma. Usai menjalani operasi bedah luka di bagian leher, korban berinisial MKT (13) menjalani perawatan di ruang inap terpadu Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik.

Kepala Bagian (Kabag) Hukum, Organisasi dan Humas RSUP H Adam Malik, AF Sabarina Saragih mengatakan, remaja putri tersebut menjalani operasi pada 1 Agustus 2018 pukul 04.50 WIB, kemudian dirawat di ruang pemulihan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pukul 22.00 WIB, MKT dipindahkan ke ruang terpadu.

"Saat ini kondisinya semakin membaik, tetapi masih dalam keadaan trauma. Kalau secara psikologis, karena dia masih anak-anak," kata Sabrina.

Sebelumnya, pelajar kelas 1 SMP itu diperkosa pada Selasa, 31 Juli 2018, saat ia pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke warnet. Korban berhasil selamat setelah ditolong seorang warga bernama Tia yang melintas di Jalan Suka Dame antara Desa Suka Dame dan Namo Rindang, Kecamatan Kutalimbaru, karena mendengar teriakan minta tolong.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Takut Melihat Lelaki

Sabrina mengatakan selain mengalami trauma, korban juga masih takut melihat laki-laki. Jika melihat atau bertemu dengan laki-laki, termasuk dokter, MKT tidak mau berbicara dan langsung menutup wajahnya.

"Kalau bertemu dengan laki-laki, termasuk dokter laki-laki, dia tutup wajahnya dan tidak mau bicara," ungkapnya.

Sabrina menyebut, kondisi fisik MKT sudah mulai membaik, dan luka bekas operasi juga terlihat bagus dan mulai mengering. Namun, MKT masih diinfus untuk memulihkan kondisinya setelah lehernya terluka di bagian kanan sepanjang 10 sentimeter dengan kedalaman 1 sentimeter.

Untuk mengatasi kondisi psikologisnya, pihak RSUP H Adam Malik akan berkonsultasi dengan psikolog. MKT sendiri saat ini ditangani oleh dokter spesialis bedah, sembari dijaga oleh ibu dan kakaknya.

"Jaminan perawatannya sampai saat ini masih umum. Untuk kondisi psikisnya, kita akan konsultasi ke psikolog," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.