Sukses

Aksi Tulus Tukang Tambal Ban di Lamongan Bikin Terenyuh

Tukang tambal ban di Lamongan ini telah melakukan aksi tersebut selama tiga tahun terakhir.

Lamongan - Berbuat baik bisa dilakukan siapa saja. Tak harus memandang apa profesinya, tak harus melihat kemampuan finansialnya, semua bisa memberikan kebaikan kepada saja tergantung niat tulus hatinya.

Seperti yang dilakukan seorang tukang tambal ban asal Lamongan, Edi Suprapto. Ia berbuat baik berbekal keahliannya, dengan menggratiskan biaya tambal ban bagi masyarakat yang datang ke lapaknya tiap hari Jumat.

"Saya memilih menggratiskan biaya tambal ban setiap hari Jumat itu karena menuruti hati saja. Hari Jumat lebih bagus dibanding hari lainnya," kata warga Perumahan Sukomulyo, Kecamatan Lamongan, Jumat, 9 Februari 2018 kepada Times Indonesia.

Bahkan, agar warga tahu, dia sengaja menempelkan banner berukuran 1 x 2 meter di depan lapak tambal bannya.

"Saya menolong dengan ikhlas, tidak mendapatkan uang sama sekali. Sudah sejak tiga tahun, karena memang untuk hari Jumat saya tidak pernah menarik biaya tambal," Edi menuturkan.

Saat ada masyarakat yang membayar uang setelah menerima jasanya, ia lantas mengembalikan uang pelanggannya. "Allah maha adil karena selalu saja ada rejeki," ujar Edi yang mulai membuka usaha tambal ban sejak 2007 itu.

 

Baca berita menarik lainnya dari Timesindonesia.co.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Balasan Rezeki

Tak hanya biaya tambal ban pada hari Jumat, tetapi dia juga menggratiskan biaya tambal ban untuk sepeda pengambil sampah, becak motor hingga sepeda motor tahun 80-an, bahkan untuk orang yang tak memiliki uang.

"Kalau enggak punya uang, masak tidak saya tambalkan, saya kasihan dan yang saya bantu ya cuma bisa membantu tambal ban," ucapnya.

Menurut Edi, rezeki yang datang kepadanya tanpa diduga-duga setelah menambal ban belasan sepeda atau motor yang ditambal secara gratis.

"Awalnya saya bingung kok tiba-tiba ada yang datang bawa sembako, seperti beras, gula dan lainnya," katanya.

Ternyata mereka yang datang memberikan barang-barang tersebut, adalah orang-orang yang pernah ditolongnya.

"Setelah saya tanya, ternyata yang membawa barang ini mengaku pernah saya tolong ketika bannya kempes dan ditambal tanpa biaya, padahal saya sendiri sudah lupa orangnya," ujar Edi.

Atas kebaikannya itu pula, ia bisa menyekolahkan tiga buah hatinya. "Anak saya yang paling tua, sekolah di salah satu SMA di Malang, kalau yang nomor 2 dan 3 masih SMP dan MI," Edi menandaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.