Sukses

Kerajinan Kulit Kerang Cirebon yang Bikin Menteri Susi Jatuh Hati

Perajin dari Cirebon membuat kerajinan dari limbah kulit kerang menjadi barang yang memiliki nilai seni tinggi.

Liputan6.com, Cirebon - Beragam potensi yang dihasilkan dari kekayaan laut Indonesia khususnya wilayah pantura Cirebon, Jawa Barat, masih dapat dikelola secara maksimal. Mulai dari pengelolaan ikan hasil laut, hingga biota lain seperti kerang. Pemilik Istana Kerajinan Kerang Cirebon, Nurhandiah J Taguba mengatakan kerang laut yang diolah jadi kerajinan adalah limbah kulit kerang.

"Yang kita olah notabene kerang yang sudah jadi sampah jadi bukan kerang hidup yang ada di laut kita ambil," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis, 1 Februari 2018.

Kerang tersebut diolah menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi. Seperti asbak hingga hiasan dinding dan furnitur atau mebel lainnya.

Kerang hasil laut itu dipadukan dengan seni bernuansa kearifan lokal setempat. Hasilnya, dapat menghiasi nuansa furnitur di rumah.

"Setelah kami mendapatkan ilmu dasarnya, kita coba membuat kerajinan kerang sendiri yang dipadukan dengan kearifan lokal Indonesia, seperti membuat piring, vas bunga," ungkap dia.

Dari kerajinannya itu, banyak penawaran yang datang seperti dari pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha kerajinan kerang. Bahkan, usaha yang dikembangkan sejak 1998 itu menjadi besar dan memiliki kualitas internasional.

"Dari yang awalnya hanya piring, vas bunga, dengan teknologi yang sedikit kita ubah bersinergi dengan kayu fiberglass (serat kaca) dan bahan lainnya, kita coba padukan dengan kerang bakal lebih bagus lagi," sebut dia.

Kombinasi kerang dan rajutan benang wol jenis renda. Inovasi barunya itu dinamakan kerang rajut. "Kerang yang sudah kita potong dirajut di atas rajutan benang yang sudah kami buat frame-nya," kata dia.

Kerajinan kerang rajut tersebut, ujar dia, dibuat sebagai bagian dari dekorasi di atas meja konsul hingga buffet. Desain baru tersebut membentuk seperti kalung dan bernuansa kearifan lokal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disebut Papua Art

Pencinta seni, kata dia, menyebut desain baru Nurhandiah dengan sebutan Papua Art. Selain itu, kerang rajut juga dibuat menghiasi hiasa  pada cermin yang dibuat dari bahan rajutan.

Untuk membuat desain kerang rajut, ujar dia, membutuhkan waktu hingga tiga hari. Satu hari membuat bahan dasar rajutan benang, dua hari merajut kerang.

"Itu untuk karyawan yang sudah terampil ya," ujar dia.

Dia mengatakan, ragam jenis kerang yang ada di perairan Indonesia berpeluang menjadi kerajinan bernilai seni tinggi. Tergantung bagaimana masyarakat berinovasi menemukan desain baru kerajinan tersebut.

Seiring perkembangan pasar kerajinan di Indonesia, Nurhandiah memberikan nuansa Rastick. Mengutamakan kearifan lokal setempat serta mengedepankan motif natural dan etnik.

"Kerang rajut baru buat di cermin dan hiasan meja kami masih berusaha mengembangkan lagi agar bisa menjadi desain penghias furnitur lainnya," ujar dia.

Limbah kulit kerang yang dibuatnya itu dijual mulai dari Rp 225 ribu hingga Rp 2 juta per item.

"Kalau total saya sudah buat sekitar 4.000 desain kerajinan kerang dan kombinasi rajut ini terbaru di tahun 2018 dan dipamerkan," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Pelanggan Tetap Pejabat Negara

Perjalanan Nurhandiah bersama suami mengelola kerajinan limbah kulit kerang tidak sia-sia. Dalam perjalanan usahanya, Istana Kerajinan Kerang Cirebon ini pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Bahkan, dari hasil kunjungan Jokowi, kerajinan kerang Nurhandiah memiliki pelanggan tetap yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dia mengaku, Menteri Susi selalu mengutus stafnya secara rutin datang dan membeli beberapa produk kerajinan kerang terbaru.

"Jadi semakin sering belanja," kata Nurhandiah.

Bahkan, kata dia, hasil kerajinan kerang milik Nurhandiah selalu digunakan Menteri Susi. Dia menyebutkan, Menteri Susi selalu menggunakan mimbar dari kerajinan kerang buatannya setiap kali menyampaikan pidato.

Beberapa lampu hias dari kerajinan kerang selalu diletakkan di samping mimbar itu.

"Bu Susi juga pernah menyarankan agar jajaran Kementerian RI menggunakan furnitur dari Istana Kerajinan Kerang. Waktu kunjungan Pak Jokowi ke sini," ujar ujar Nurhandiah.

Dia mengapresiasi, kecintaan Menteri Susi terhadap produk dalam negeri. Dia mengaku, belum lama ini seorang staf Kementerian Kelautan dan Perikanan RI diutus Susi Pudjiastuti datang. Ia memesan beberapa lampu hias untuk dipajang di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.