Sukses

Ombak Laut Jawa Karamkan 6 Kapal Nelayan, Bagaimana Nasib ABK?

Ombak dengan ketinggian 2,5 hingga empat meter menerjang sedikitnya enam kapal nelayan di perairan Tegal dan Pemalang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Tegal - Terjangan ombak besar di perairan Laut Jawa pesisir pantura barat Jawa Tengah yang sudah terjadi sejak sepekan terakhir menimbulkan prahara bagi para melayan.

Pada Kamis (11/1/2018), sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 11.00 WIB, ombak dengan ketinggian 2,5 hingga empat meter menerjang sedikitnya enam kapal nelayan. Tepatnya di perairan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Akibatnya, belasan nelayan menjadi korban dan sempat terombang-ambing di laut. Namun, hingga kini, tiga anak buah kapal (ABK) belum ditemukan. Rincinya, satu ABK di perairan Suradadi, Tegal dan dua ABK di perairan Pemalang.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Tegal, Marzuki Cakrawardaya, mengatakan kecelakaan kapal nelayan akibat hantaman ombak besar di perairan Suradadi, terjadi siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Mereka merupakan warga di Desa Bojongsana dan Suradadi yang berjumlah tiga perahu Dogolan. Belasan ABK berhasil menyelamatkam diri. Kemudiam tujuh ABK lainya yang berasal dari Kecamatan Suradadi sempat terombang-ambing di laut lepas sebelum berhasil diselamatkan nelayan lainya.

"Iya memang benar kapal tenggelam di perairan Suradadi, Tegal, dikarenakan terjang ombak besar ketika mencari ikan di laut," ia menambahkan.

Hingga kini, seorang ABK nelayan yang tenggelam bernama Mahdi (35), warga Suradadi, Tegal, masih hilang. "Tujuh ABK berhasil diselamatkan. Sekarang masih dalam pencarian satu korban tenggelam lainya," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4 Korban Tenggelam Dirawat di RSUD Suradadi

Berdasarkan pengakuan sejumlah nelayan yang kapalnya tenggelam, awalnya sekitar pukul 02.00 WIB, para nelayan seperti biasanya berangkat untuk mencari ikan di laut.

Pukul 05.00 WIB, setelah menjelang pagi para nelayan yang biasanya merapat kembali ke pantai tiba-tiba terkena ombak besar. Perahu dogolan yang dipakai mereka pun terguling dihantam ombak besar.

"Pukul 07.00 WIB, para nelayan yang biasanya sudah pada kembali ke rumah. Namun, ada laporan dari pihak masyarakat bahwa ada perahu yang terbalik di tengah laut dan korban," ujar Marzuki.

Setelah mendapat informasi dari warga, sejumlah personel Koramil setempat langsung merapat ke tempat kejadian perkara (TKP). Guna mengecek kebenarannya, mereka selanjutnya berkoordinasi dengan dinas terkait.

Baru sekitar pukul 09.15 WIB tadi, nelayan atas nama Darsono dan Eka berhasil diselamatkan oleh warga di perairan Desa Demangharjo Warureja Tegal. "Namun, perahu dinaiki hilang diterjang ombak besar. Kemudian sejumlah ABK tersebut mengapung dengan menggunakan bambu," Marzuki mengungkapkan.

Tak lama berselang, tiga nelayan yang terombang-ambing di laut lepas kembali dapat diselamatkan oleh warga di perairan Desa Demangharjo, Warureja, Tegal, dengan menggunakan alat pertolongan yang ada.

"Hingga kini, empat orang korban sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Suradadi, yakni Jafar, Sugiyono, Bagus Sugiarto, dan Sumari untuk pemulihan kondisi badan," ujarnya.

Tim SAR gabungan masih mencari tiga korban kapal nelayan tenggelam di perairan Tegal dan Pemalang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Berikut daftar nama korban kapal tenggelam di perairan Suradadi, Tegal:

1. Mahdi (35) warga Desa Suradadi, RT 02 RW 14, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (belum ditemukan)

2. Jafar (40) alamat Desa Suradadi, RT 02 RW 14, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (selamat)

3. Darsono (38) warga Desa Suradadi, RT 01 RW 08, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (selamat)

4. Eka (28) alamat Desa Suradadi, RT 01 RW 08, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (selamat)

5. Sugiyono (58) warga Desa Bojongsana, RT 02 RW 01, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (selamat)

6. Bagus Sugiarto (25) warga Desa Bojongsana, RT 02 RW 01, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (selamat)

7. Sumari (19) alamat Desa Bojongsana, RT 02 RW 01, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal (selamat).

 

3 dari 4 halaman

3 Kapal Tenggelam di Perairan Asemdoyong Pemalang

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, kecelakaan laut akibat terjangan ombak besar juga menimpa tiga kapal nelayan yang terjadi di perairan Asemdoyong, Kabupaten Pemalang, Kamis (11/1/2018) sekitar pukul 04.30 WIB.

Bahkan, satu kapal di antaranya tenggelam di Muara Asemdoyong yang berjarak satu mil laut sebelah utara Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.

Data dari Polair Pemalang menyebutkan, kapal nelayan yang mengalami kecelakaan laut adalah Kapal Puji Barokah milik Kusnoto (40), warga Dukuh Pejarakan, RT 19 RW 08, Desa Danasari, Pemalang. Jenis kapal ukuran 6 GT (gros ton) dengan mesin 23 PK (jenis dompeng tiga mesin).

Nakhoda dan dua ABK selamat. Kapal bisa dievakuasi sampai ke tepi Pantai Pejarakan, Danasai, Pemalang, sekitar pukul 07.00 WIB. Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.

Kecelakaan laut lainnya menimpa satu kapal dengan ciri-ciri warna merah polos milik Rapi'i bin Jaswan (60), warga Desa Danasari, Pemalang. Kapal berukuran 6 GT dengan mesin 23 PK (jenis dompeng tiga mesin) hingga kini belum ditemukan.

Sedangkan data para korban kapal tenggelam, yakni:

1. Rapi'i bin Jaswan, laki-laki 60 tahun, nelayan, alamat Dukuh Pejarakan, RT 20 RW 08, Desa Danasari, Kecamatan/Kabupaten Pemalang (belum ditemukan)2. Dulraip, laki-laki 47 tahun, nelayan, warga Dukuh Pejarakan, RT 20 RW 08, Desa Danasari, Kecamatan/Kabupaten Pemalang (belum ditemukan)3. Sardino bin Rapi'i, laki-laki 35 tahun, nelayan, alamat Dukuh Pejarakan, RT 20 RW 08, Desa Danasari, Kecamatan/Kabupaten Pemalang (dirawat di RS Prima Medika)4. Makrodin bin Darnawi, laki-laki 38 tahun, nelayan, warga Dukuh Pejarakan, RT 20 RW 08, Desa Danasari, Kecamatan/Kabupaten Pemalang (selamat dan sehat).

Korban di luar kapal (saat mengevakuasi kapal):

- Yusuf, laki-laki 20 tahun, nelayan warga Dukuh Pejarakan, RT 20 RW 08, Desa Danasari, Kecamatan/Kabupaten Pemalang (dirawat di RS Prima Medika).

 

4 dari 4 halaman

Kronologi Kapal Nelayan Karam

Pada Kamis (11/1/2018), sekitar pukul 04.00 WIB, Kapal Puji Barokah yang diawaki oleh Kusnoto, Tahari, dan Waryono, serta satu kapal tanpa nama milik Rapi'i diawaki oleh Rapi'i, Dulraip, Sardino, dan Makrudin berangkat beriringan menuju laut dengan posisi kapal milik Rapi'i di depan berjarak sekitar lima meter untuk mengambil jaring di laut.

Setelah berlayar sekitar jarak 500 meter dari bibir pantai kedua kapal diterjang ombak setinggi 4 meter kemudian kedua kapal mengalami kebocoran.

Akibatnya kedua kapal berusaha untuk berbelok kembali menuju ke darat,akan tetapi di saat hendak putar haluan kembali diterjang ombak dan mengakibatkan kapal milik Rapi'i terbalik dan pecah.

ABK atas nama Sardino dan Makrudin berhasil menyelamatkan diri, namun Rapi'i dan Dulraip belum ditemukan. Sementara, Kusnoto sebagai nakhoda kapal Puji Barokah ikut putar haluan menuju ke darat untuk menyelamatkan diri.

Kini, PMI menyiagakan satu ambulans, petugas medis, dan sukarelawan. Seiring dengan itu, tim SAR gabungan menggelar operasi pencarian tiga nelayan yang hilang di perairan Suradadi dan Asemdoong Pemalang.

Sampai saat ini Tim SAR Gabungan dari PMI, BPBD, Basarnas, Polairud Polres Tegal, TNI, Gallawi Rescue, Ubaloka dan masyarakat masih kesulitan untuk mencari korban, karena ombak di perairan Suradadi, Tegal dan perairan Asemdoyong, Pemalang, masih tinggi.

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.