Sukses

Ombak Tinggi Pantai Selatan Garut Hantui Pengunjung

Pengunjung pantai selatan di Garut, Jawa Barat, diimbau menuruti peringatan dan rambu larangan yang diberikan petugas di sepanjang pantai.

Liputan6.com, Garut - Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Garut, Jawa Barat, mengingatkan, agar wisawatan menghindari aktivitas berenang di pantai selatan, Garut menjelang pergantian tahun. Hal ini karena ancaman terjadinya ombak tinggi akibat cuaca yang belum bersahabat.

"Gelombangnya mencapai tiga meter, angin kencang karena sedang musim barat," ujar Kepala Satpolairud Polres Garut, AKP Tri Andri, Jumat (29/12/2017).

Menurutnya, kecelakaan laut kerap terjadi karena wisatawan maupun masyarakat setempat, tidak mengindahkan adanya papan peringatan serta ancaman bahaya di sepanjang pantai.

Selain itu, minimnya pengetahuan pengunjung tentang ancaman bahaya saat berada di kawasan pantai selatan Garut, menyebabkan ombak tinggi pun menelan korban. "Biasanya saat ke laut jarang mengetahui karakter laut, serta cuaca, termasuk perubahan gelombang," kata dia.

Saat ini, Tri Andri menambahkan, kondisi ombak laut pantai selatan tidak mendukung untuk melakukan aktivitas berenang bagi wisatawan. Ombak besar yang datang secara tiba-tiba, cukup membahayakan wisatawan saat berada di sekitar pantai. "Jika ingin beraktivitas cukup di pinggir pantai saja," kata dia.

Untuk kenyamanan wisatawan, Polairud selalu memberikan peringatan dan imbauan agar menjaga keselamatan saat beraktivitas di pantai. "Jangan (dulu) berenang di laut, juga kepada nelayan untuk tidak memaksakan ke laut," dia menegaskan.

Selain itu, lembaganya telah memasang rambu peringatan bahaya dan rawan terjadi kecelakaan bagi pengunjung di setiap titik pantai selatan Garut yang memanjang dari Kabupaten Tasikmalaya hingga Cianjur. "Itu penting sebagai langkah antisipasi," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Pemancing Tergulung Ombak, 1 Tewas

EP, 18 tahun, warga Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, meninggal dunia setelah tergulung ombak Pantai Cetut, Sancang, Senin lalu.

"Kejadiannya sekitar pukul 11.45 siang tadi," ujar Kasatpolair Polres Garut, AKP Tri Andri, Senin, 25 Desember 2017.

Menurut dia, kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB siang, korban bersama AP yang merupakan kakak kandungnya, serta DE dan FI yang merupakan tetangga korban, berencana mancing di area pantai yang masih dalam pengawasan konservasi BKSDA Sancang tersebut.

"Awalnya empat orang yang turun mancing, sedangkan dua orang lainnya memilih di bibir pantai," kata dia.

Namun, sekitar pukul 11.45 WIB, tiba-tiba ombak besar datang yang menyapu seluruh korban hingga beberapa meter dari bibir pantai.

"Deburan ombaknya cukup kuat hingga menggulung mereka," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Tergulung Ombak

Awalnya, korban bersama para saksi berusaha menyelamatkan diri masing-masing dari sapuan ombak itu, tetapi kuatnya ombak serta timbul kepanikan, badan korban sempat terlilit tali pancing sehingga susah bergerak.

"Akhirnya korban tidak bisa menyelamatkan diri," ujar Kasatpolair Polres Garut, AKP Tri Andri.

Berdasarkan keterangan Supriatna (20) dan Abang Miun (35), dua saksi yang tidak turun ke pantai, deburan ombak datang secara tiba-tiba hingga tidak memberikan kesempatan korban menyelamatkan diri.

"Jadi total yang tersapu empat, tapi hanya satu yang korban (meninggal dunia)," kata dia.

Sementara tiga saksi lainnya berhasil menyelamatkan diri ke pesisir pantai yang lebih dangkal. Regu penolong yang dibantu petugas Kecamatan Cihurip, akhirnya membawa korban dan para saksi lainnya untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

"Korban (EP) dinyatakan meninggal dunia di tempat di lokasi kejadian," kata dia.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.