Sukses

Iriana Jokowi Diusulkan Jadi Nama Buah Sukun Varietas Papua

Penamaan sukun Iriana berdasarkan kedekatan dan bentuk penghormatan.

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Provinsi Papua Barat mendaftarkan jenis tanaman sukun varietas lokal setempat dengan nama Sukun Iriana. Nama Iriana diambil dari nama istri Presiden Jokowi, sebagai bentuk penghormatan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Papua Barat, Yacon Fonataba, mengatakan, nama Sukun Iriana telah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian pada 17 Mei 2017 silam dan tinggal menunggu izin Presiden Jokowi.

"Sekarang tinggal melengkapi beberapa syarat administrasi, seperti permohonan izin penggunaan nama ibu Iriana," kata Yacon saat hadir di Temu Nasional Inovasi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Malang, Jawa Timur, Selasa, 7 November 2017.

Menurutnya, pendaftaran sukun varietas lokal dengan nama Sukun Iriana ini sebagai bentuk penghormatan. Istri Presiden Jokowi itu pernah bercerita, nama lahir Iriana diberikan oleh kakeknya yang baru pulang menjadi guru di Irian Jaya (sebelum jadi Papua).

"Ada kesamaan dan kedekatan antara Irian dan Iriana. Penamaan itu sebagai bentuk penghormatan kami," papar Yacon.

Yacon mengklaim sukun varietas lokal Papua itu berbeda dengan sukun dari daerah lain. Ukuran buahnya sedikit lebih besar dibanding sukun dari daerah lain dengan cita rasa dagingnya lebih lembut. Meski demikian, tanaman ini belum dibudidayakan oleh masyarakat setempat.

"Masih banyak tumbuh di sekitar rumah, belum dibudidayakan dalam skala luas," ujar Yacon.

Ia berharap izin menggunakan nama Iriana untuk sukun varietas lokal Papua itu bisa segera disetujui. Apalagi Presiden Jokowi saat berkunjung ke Papua Barat beberapa saat lalu juga meminta agar melestarikan sukun sebagai salah satu keanekaragaman hayati di Indonesia.

"Nilai ekonomi buah sukun ini sebenarnya juga cukup baik. Ke depan kami dorong untuk dibudidayakan di kebun-kebun," kata Yacon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini