Sukses

6 Titik Rawan Jalur Mudik Lebaran 2017

Lebaran 2,5 bulan lagi, persiapan untuk mudik 2017 tengah dikebut. Ada beberapa titik rawan jalur mudik lebaran.

Liputan6.com, Brebes - Arus mudik Lebaran 2017 tinggal 2,5 bulan lagi. Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Brebes, Provinsi Jawa Tengah, memetakan beberapa titik rawan kecelakaan (black spot) di daerah ini.

"Kami memetakan enam titik rawan di daerah ini, dua diantaranya di jalur pantura, dua di jalur tengah, dan dua lagi di jalur selatan," ucap Kasatlantas Polres Brebes AKP Arfan Zulkhan Sipayung, Selasa, 4 April 2017.

Ia menjelaskan, enam titik rawan tersebut berada di ruas jalan nasional dan provinsi. Dua titik rawan jalur Pantura berada di Cimohong dan Bulakamba.

Selanjutnya di jalur tengah, berada di Ketanggungan dan Pejagan. Dua titik rawan terakhir di jalur selatan di wilayah Bumiayu dan Tonjong.

"Untuk empat titik rawan kecelakaan di jalur tengah dan selatan merupakan jalan menuju Purwokerto-Yogyakarta dari arah Jakarta atau sebaliknya," dia menambahkan.

Ia menyebut, pada ruas jalan itu sudah sering terjadi kecelakaan. Kondisi jalannya bagus dan rambu-rambu jalan tersedia, pengemudi sering lalai saat melintasi kawasan tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menambah rambu-rambu peringatan di beberapa titik yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran itu.

"Terutama untuk ruas jalan nasional, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menambah rambu-rambu atau tanda rawan di titik yang sering terjadi kecelakaan," kata Arfan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Simulasi Penanganan Gawat Darurat Korban Lakalantas

Sementara itu, guna memberikan pemahaman akan pentingnya pertolongan pertama pada korban laka lantas, Satlantas Polres Brebes bekerja sama dengan Rumah Sakit Bakti Asih dan Jasaraharja menggelar simulasi Penanganan Pertama Gawat Darurat pada Korban Laka Lantas di Jalan Pantura Cimohong yang merupakan salah satu titik rawan.

Pembekalan itu diikuti oleh forum lalu lintas madu lantas (masyarakat peduli lalu lintas), klub motor, dan warga sekitar serta beberapa perangkat desa di Kecamatan Bulakamba.

"Pembekalan ini dimaksudkan juga untuk memberikan edukasi kepada anggota satlantas dalam menangani korban kecelakaan supaya tidak salah menangani," kata dia.

Arfan membeberkan, kebanyakan dari aparat menginginkan membawa korban sampai rumah sakit tepat waktu, padahal ada penanganan awal gawat darurat yang harus diberikan.

"Dengan pelatihan ini, semoga baik anggota kami maupun masyarakat bisa melakukan pertolongan korban laka lantas, sehingga bisa mengurangi kefatalan," kata Arfan.

Direktur Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes dr. Khosiatun Azmi menyambut baik kerja sama itu. Menurut dia, kegiatan tersebut dapat menekan angka kematian pada kecelakaan lalu lintas karena penanganan awal sudah dicermati dengan baik.

"Semoga apa yang diberikan oleh tim RSBA bisa bermanfaat bagi forum lalu lintas ini dalam menghadapi korban laka lantas" kata Azmi.

Dia menyebutkan, tim medis yang melakukan simulasi penanganan gawat darurat telah memberikan tahapan dalam penanganan awal adanya korban kecelakaan.

"Penanganannya tadi sudah diperagakan, mulai dari membawa korban  sampai pemberian nafas buatan dan membawa korban hingga ke rumah sakit terdekat," ujar dia.

Simulasi dan tutorial pemberian penanganan gawat darurat dilakukan oleh tim medis RSBA yang terdiri dari perawat dan dokter. Mereka mencontohkan sekaligus meminta anggota forum lalin untuk mempraktikannya.

Dari data yang diperoleh, Arfan menjelaskan, untuk tingkat kecelakaan lalin berbanding pada 2016. "Bulan Januari sampai Maret ada 23 kejadian, enam di antaranya meninggal," kata dia.

Pada 2016, Kasatlantas merinci ada 40 kecelakaan dengan korban meninggal 10 jiwa.

"Diharapkan dengan pemberian tutorial ini, bisa mengurangi fatalitas hingga meninggal dunia bisa ditekan," ujar Arfan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.