Sukses

Gempa Sesar Aktif Kejutkan Warga Kendari, Ini Penjelasan BMKG

Sejumlah warga Kendari dan beberapa wilayah Sulawesi Tenggara, dilaporkan sempat berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Liputan6.com, Kendari - Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,3 skala Richter mengguncang wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara. Gempa dengan kedalaman sekitar 10 kilometer itu terjadi pada Minggu siang tadi sekitar pukul 12.41 Wita.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 11.42.45 WIB dengan kekuatan M=4,3 skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 3,86 LS dan 122,34 BT, tepatnya di darat pada jarak 28 km arah barat laut Kota Kendari pada kedalaman 10 km," tulis akun Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB di Instagram, bnpb_indonesia, Minggu (30/10/2016).

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, seperti dikutip BNPB, peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat dirasakan di beberapa daerah seperti Kendari, Sambuli, Lambo, Ammusu, Awoliki, dan Tambua dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).

"Beberapa warga di daerah ini dilaporkan sempat berlarian keluar rumah untuk mencoba menyelamatkan diri," tulis BNPB mengutip BMKG.

Menurut Daryono, bila ditinjau dari kedalaman hypocenter atau pusat gempanya, lindu ini merupakan gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas sesar aktif Lawanopo. Sesar Lawanopo merupakan sesar mendatar mengiri (sinistral strike-slip) yang berarah barat laut-tenggara dan memanjang sekitar 260 km dari utara Malili sampai Tanjung Toronipa.

"Ujung barat laut sesar ini menyambung dengan Sesar Matano, sementara ujung tenggara bersambung dengan Sesar Hamilton yang memotong sesar naik Tolo (Tolo Thrust). Sesar ini disebut Lawanopo karena jalurnya membelah dataran Lawanopo," ujar Daryono.

Ia menerangkan, sesar ini masih aktif hingga sekarang dan terbukti hari ini membangkitkan gempa bumi yang mengguncang Kota Kendari dan sekitarnya.

 Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,3 skala Richter mengguncang wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (30/10/2016) pukul 12.41 Wita. (Twitter/@infobmkg)

"Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu kepada masyarakat di daerah pesisir Kendari diimbau agar tetap tenang karena gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG memungkasi.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia menyampaikan gempa berkekuatan 4,3 SR tersebut berlokasi pada titik koordinat 3,86 derajat Lintang Selatan (LS) dan 122,34 Bujur Timur (BT).

"Pusat gempa diperkirakan berada pada jarak 32 kilometer timur laut Unaaha, Sultra, dengan kedalaman 10 kilometer," ucap Rosa seperti dilansir Antara, Minggu (30/10/2016).

Namun, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, sehingga diharapkan warga tetap tenang. "Gempa ini pusatnya terjadi di wilayah daratan, sehingga tidak berpotensi tsunami dan tidak berpotensi pula terjadi gempa susulan," Rosa Amelia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.