Sukses

Bengawan Solo Masih di Bawah Siaga Satu

BNPB menyatakan saat ini kondisi Sungai Bengawan Solo yang masih berstatus di bawah siaga satu.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah. Puluhan orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi di 16 kabupaten dan kota di sana.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, untuk bencana banjir sendiri, ada 3 daerah di Jawa Tengah yang terdampak paling parah. Daerah tersebut adalah Kabupaten Kendal, Sukoharjo, dan Kota Solo.

"Daerah paling parah banjir di Kendal, Sukoharjo, dan Kota Solo, yang berdampak pada 4.176 KK di Kota Solo dan 5.514 KK di Sukoharjo," jelas Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).

Meski begitu, Sutopo menjelaskan, saat ini kondisi Sungai Bengawan Solo yang melintasi tiga wilayah tersebut masih berstatus di bawah siaga satu. "Tidak seperti yang dikhawatirkan sekali," lanjut dia.

Terkait adanya informasi yang menyebut bahwa kondisi di Waduk Gajah Mungkur yang sudah masuk level siaga merah, Sutopo mengaku masih harus mendalami dan memperbarui data yang ada. "Masih belum tahu itu info benar atau tidaknya itu," tutup dia.

Pencarian korban hilang banjir dan longsor di 16 kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Tengah, terus dilakukan. Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Senin 20 Juni pukul 08.00 WIB, tercatat 43 orang tewas akibat bencana tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menyatakan, Sungai Bengawan Solo di daerahnya terkendali. Selain itu, sungai di Jatim tersebut juga tidak meluap akibat bertambahnya debit air secara mendadak akibat hujan di daerah hulu Jawa Tengah.

"Kondisi Bengawan Solo di Bojonegoro tidak menimbulkan banjir juga kerusakan seperti tanah longsor, bahkan ketinggian airnya sekarang ini belum mencapai siaga I," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno di Bojonegoro, Jatim, seperti dikutip dari Antara, Senin (20/6/2016).

Data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan, ketinggian air pada papan duga mencapai 12,50 meter hingga pukul 06.00 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.