Sukses

Keren, Batik Jumputan Motif Relief Candi

Jenis relief candi ini belum diberi nama karena harus melewati proses panjang.

Liputan6.com, Yogyakarta - Para pegiat batik di Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan batik jumputan motif candi.  Peluncuran dilakukan bersamaan dengan pameran produk lokal komunitas dampingan Unesco yang digelar di Tirana House Kota Baru Yogyakarta, 2 Juni-31 Juli 2016.

Batik jumputan motif relief yang dituangkan dalam kaus maupun selembar kain merupakan kreasi empat kelompok dampingan atau komunitas batik di Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo.

"Jumputan motif relief candi ini prosesnya membutuhkan waktu dua kali lipat lebih lama ketimbang jumputan biasa," kata Veronika Fajarwati, fasilitator kelompok pendamping Unesco di Yogyakarta, Jumat (3/6/2016).

Dia menjelaskan perbedan jumputan biasa dan motif relief candi terletak pada teknik sebelum mencelup untuk pewarnaan. Pada jumputan biasa, kain hanya diikat kecil-kecil, sedangkan jumputan motif relief candi kain lebih dulu dijahit.

Dalam sehari, kata dia, satu orang dapat mengerjakan tiga kaus ukuran anak-anak dengan motif batik relief candi. Sedangkan jika jumputan biasa, perajin bisa menyelesaikan enam kaus. Jenis relief ini belum diberi nama karena harus melewati proses panjang yang biasanya difasilitasi oleh lembaga cagar budaya.

Veronica mengatakan Unesco sengaja mendampingi kelompok di masyarakat membatik motif yang belum pernah ada. Alasannya, supaya mereka tidak sulit bersaing dengan perajin batik yang sudah ada. Pendampingan diberikan kepada puluhan orang sejak satu tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.