Sukses

Waspada, Alquran Salah Cetak Ditemukan di Jambi

Alquran diduga salah cetak itu disebut sebagai bantuan dari Dinas Pendidikan Merangin.

Liputan6.com, Jambi - Warga Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi tengah heboh akan temuan kitab suci Alquran salah cetak. Kejadian terungkap sekitar dua hari lalu oleh seorang ustaz sekaligus Kepala SMP Islam terpadu di daerah itu.

Adalah Nedius Kurni yang pertama kali mencurigai adanya Alquran salah cetak tersebut pada Selasa, 17 Mei 2016. Seperti biasa, Nedius mengajak siswanya Salat Subuh dan diteruskan membaca Alquran bersama di Masjid Yayasan Duafa yang berada di Kelurahan Dusun Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.

"Pertama saat membaca surat Al Anbiya. Saya lihat ayat itu banyak kurang, terus saya coba cek lagi, ternyata dalam Alquran yang saya baca banyak lagi surat lain yang hilang," ujar Nedius di Jambi, Kamis, 19 Mei 2016.

Menurut Nedius, biasanya ia membaca ayat suci Alquran menggunakan kitab yang biasa dia gunakan. Entah kenapa, Selasa subuh kemarin, ia membaca menggunakan kitab Alquran bantuan dari Dinas Pendidikan Merangin.

"Malam sebelumnya saya membaca Alquran menggunakan kitab lain sudah sampai di surat Thaha ayat 76. Kemudian, paginya saya lanjutkan membacanya menggunakan Alquran lain yang dari dinas pendidikan. Di situ saya lihat ayatnya sampai 70. Selebihnya dari 71 sampai ayat 135 tidak ada lagi. Padahal, surat Thaha itu ada 135 ayat," Nedius menjelaskan.

Setelah dicek, surat yang terputus tidak hanya surat Thaha saja. Namun ada ayat yang hilang di surat lain seperti surat Al-Anbiya ayat 1-17. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin terkait temuan ini.

Gubernur Jambi Zumi Zola mengaku sangat menyesalkan adanya temuan Alquran salah cetak di Jambi. "Ini sangat sensitif sekali, saya minta seluruh pihak terkait dan pemerintah kabupaten mengecek itu dari mana sumbernya. Mengapa bisa seperti itu," ujar Zumi Zola, di sela-sela kunjungannya di Kabupaten Sarolangun.

Zola pun sangat mengapresiasi sang penemu Alquran salah cetak tersebut, yakni dengan melakukan cek dan ricek. Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan kritis apabila mendapati hal mencurigakan.

"Ini upaya kita mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Nanti kita akan minta pihak terkait (Dinas Pendidikan) menjelaskan, kenapa bisa seperti itu," kata Zola.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.