Sukses

Ini 4 Sekolah Gratis Kualitas Internasional di Pinggiran Bengkulu

Sekolah-sekolah untuk siswa kurang mampu itu memberikan pendidikan dan fasilitas penunjang lengkap.

Liputan6.com, Bengkulu - Kabupaten Kaur, Bengkulu, merupakan wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Lampung, berjarak 159 kilometer dari Kota Bengkulu.Tempat jauh dari kermaian kota-kota besar pada umumnya.

Namun, di kawasan ini berdiri sejumlah sekolah gratis untuk anak miskin dengan standar kualitas internasional.

Liputan6.com menelusuri 4 sekolah tingkat SD hingga SLTA berstatus gratis untuk anak dari keluarga kurang mampu dan kurang beruntung tersebut. Meskipun berada jauh dari kota, pendidikan digarap secara profesional.

Pemerintah setempat mewajibkan dinas pendidikan untuk menjemput anak putus sekolah di desa-desa terpencil sekalipun.

Salah satunya Pendidikan Layanan Khusus Komplek (PLKK), sekolah yang dikhususkan untuk anak kurang beruntung dengan latar belakang korban konflik agraria, perkebunan, dan dari keluarga bermasalah. Siswa di sekolah itu mencapai 150 orang.

 



"Mereka anak-anak yang membutuhkan kasih sayang lebih, mereka korban dari kemiskinan dan keluarga yang berantakan," kata Kepala Sekolah PLKK, Muktadimah, kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Di sekolah ini anak-anak mendapatkan pendidikan formal juga informal seperti wirausaha, dan ilmu etika serta ahlak. "Mereka mendapatkan pendidikan gratis dan tinggal di asrama," ujar dia.

Usai mengunjungi sekolah tersebut, lalu langsung melihat kondisi SMP 15. Sama dengan sekolah sebelumnya sekolah berasrama ini juga menampung anak dari keluarga kurang beruntung.

Di sekolah ini para siswa mendapatkan pendidikan formal juga wirausaha seperti beternak dan mengelola kolam ikan.

Di SMK Merdeka, para siswa mendapatkan pendidikan gratis namun mereka wajib memiliki usaha yang fasilitas telah disiapkan sekolah. Semua peralatan usaha kecil ada disiapkan, seperti pengelolaan kopi, pembuat kerupuk, mesin jahit, dan lain-lain.

"Mereka sekolah gratis namun diwajibkan mengelola usaha kecil, dan hasilnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan mereka," kata Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur, Muhammad Daud.

Selanjutnya, di SMA 10 Pentagon, hal sedikit berbeda ditemui. Sekolah ini berstandar internasional diminati banyak pelajar dari beragam provinsi di Sumatera. Cukup murah dapat sekolah di tempat ini dengan tenaga pengajar para guru dari luar negeri ini.

"Mereka hanya dibebankan biaya makan saja, sementara lainnya gratis tak ada pungutan lain," tambah Daud.

Selain menyiapkan sekolah-sekolah gratis berbasis intelektual dan wirausaha, pemerintahs etempat juga menyiapkan 40 bus sekolah yang setiap hari bertugas mengantar jemput para pelajar di desa-desa.

Untuk para staf pengajar di sekolah umum, pemerintah juga melakukan pertukaran guru dan studi banding di luar negeri. Sejauh ini, dalam 5 tahun setidaknya beberapa putra daerah berhasil dikirim berkuliah di Eropa dan Amerika Serikat dengan support dari APBD secara penuh.

"Kami tak ingin ada anak putus sekolah karena faktor ekonomi, jika ditemukan kasus seperti itu kami wajib menjemput mereka dan sekolahkan secara gratis," kata Bupati Kaur, Hermen Malik.