Sukses

DBD Serang Sulsel

Setiap Sabtu, warga diminta giatkan kerja bakti dimana seluruh selokan dibersihkan agar saluran airnya lancar tidak terjadi genangan.

Liputan6.com, Surabaya - Hujan deras terus mengguyur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selain antisipasi tanah longsor dan banjir bandang. Beberapa daerah di Sulsel diantaranya Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) mulai gencar melakukan kerja bakti karena daerah penghasil ikan bandeng terbesar itu mulai diserang wabah DBD.

Kepala Puskesmas Kec Segeri, Kab Pangkep, Sulsel, Muh Yamin, mengatakan pada Januari tahun 2016, pasien penderita DBD sebanyak 49 pasien di mana 46 pasien dirawat di Puskesmas Segeri dan 3 pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangkajene.

"Masyarakat harus segera melakukan bersih bersih jangan ada di sekitarnya air tergenang karena di situlah tempat nyamuk bertelur dan akan berkembang biak," ucap Yamin, Rabu (3/2/2016).


Sebagai langkah antisipasi wabah penyakit DBD di Kabupaten Pangkep umumnya, Polres Pangkep yang menggandeng seluruh jajaran muspida hingga tingkat RT/RW melakukan rapat koordinasi dengan kesepakatan menjadwalkan kegiatan kerja bakti.

"Kita sudah melakukan antisipasi terhadap itu di antaranya setiap Sabtu kita giatkan kerja bakti dimana seluruh selokan dibersihkan agar saluran airnya lancar tidak terjadi genangan, " kata Kapolres Pangkep AKBP Moh Hidayat.

Sementara itu, genangan air di tapal batas Kabupaten Gowa dan Kota Makassar yang merendam badan Jalan Syekh Yusuf hingga rumah warga, dikhawatirkan jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk yang menyebarkan virus Zika yang mencuat belakangan ini.

Anggota Komisi E DPRD Sulsel Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Endre Mallanti Cecep Lantara, meminta warga setempat untuk mewaspadai penyebaran nyamuk dari adanya genangan air akibat buruknya saluran drainase.

"Berikut saya juga mau melihat kondisi anak-anak yang katanya sudah gatal-gatal oleh karena gigitan nyamuk," kata Endre sapaan populernya kepada Liputan6.com di Makassar, Rabu (3/2/206).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.