Sukses

Istri Gus Dur Harap Pilpres 2019 Jadi Ajang Pemersatu Bangsa

Sinta Nuriyah menyebut, Pilpres 2019 merupakan momen penting untuk mengingatkan Indonesia tetap menjaga persaudaraan dan kerukunan bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah, berharap Pilpres 2019 menjadi ajang pemersatu bangsa. Dia menyebut, pemilihan umum merupakan momen penting untuk mengingatkan bangsa Indonesia tetap menjaga persaudaraan dan kerukunan bangsa.

"Pemilihan presiden itu jangan dijadikan ajang perpecahan, tapi justru dijadikan pemersatu bangsa," ujar Sinta saat ditemui dalam acara Forum Temu Titik di Jakarta, Rabu 10 April 2019 seperti dilansir Antara.

Dia menyebut momen Pilpres 2019 rentan dengan pertikaian dan perpecahan pada dua kubu pendukung calon presiden yang menyebabkan bangsa dan negara terpecah-belah.

Selain itu, dalam Forum Titik Temu yang dicetuskan Nurcholis Madjid Society, Maarif Institute serta Wahid Foundation, Sinta menilai "Dokumen Persaudaraan Manusia" oleh para pemimpin agama se-dunia sangat penting dan memiliki kedekatan dengan bangsa Indonesia.

"(Dokumen) itu saja sudah melambangkan, dari fotonya, isi dokumen itu sendiri, termaktub di situ masalah kerukunan dan persaudaraan. Jadi, memang sangat penting," ujar Sinta jelang pencoblosan Pilpres 2019.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajakan Perkuat Persaudaraan

Forum Titik Temu mengajak masyarakat berbagai kalangan dan agama untuk memperkuat persaudaraan dan mengecam segala bentuk teror dan kekerasan.

"Forum ini lahir akibat keprihatinan kami bersama baik sebagai bangsa Indonesia maupun sebagai warga dunia. Keprihatinan atas situasi intoleransi, eksklusvisme dalam beragama, terorisme, ujaran kebencian merebaknya hoaks dan fitnah serta politik aliran yang makin menguat," ujar Ketua Nurcholis Madjid Society, Muhammad Wahyuni Nafis.

Forum yang dihadiri ratusan peserta itu juga menekankan pentingnya usaha-usaha memperkuat lembaga-lembaga pendidikan dan mendorong mereka untuk mengajarkan nilai kemanusiaan, toleransi, budaya saling menghormati dan kebebasan tanpa perbedaan.

Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh seperti Mahfud MD, Tri Sutrisno, HS Dilon, Komaruddin Hidayat, Yudi Latief, dan sejumlah tokoh perwakilan agama di Indonesia.

Pemilihan Presiden 2019 diikuti oleh dua pasang calon, yakni pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.