Sukses

Jokowi-Prabowo Selisih 11,8 Persen di Survei Kompas, Bamsoet: Nanti Juga Naik Lagi

Bamsoet menilai dunia politik sangat dinamis, sehingga wajar ada kenaikan dan penurunan elektabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menanggapi santai hasil survei litbang Kompas yang menyatakan elektabilitas Jokowi dan Ma'ruf Amin menurun hingga di bawah 50 persen. Dia yakin elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akan segera naik lagi.

"Kan turun naik biasa, nanti juga naik lagi," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai dunia politik sangat dinamis, sehingga wajar ada kenaikan dan penurunan elektabilitas. Namun, dia menegaskan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf akan terus bekerja untuk menaikkan elektabilitas.

"Ya politik itu dinamis, sehingga baik turun itu biasa, tunggu aja nanti juga naik lagi," ungkapnya.

Seperti dikutip Merdeka.com dari Harian Kompas hari ini, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini lebih tipis dibandingkan dengan survei Litbang Kompas pada Oktober 2018.

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turun dari Sebelumnya

Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari-5 Maret 2019. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.

Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas juga telah merilis elektabilitas dua pasangan capres. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 52,6 persen, sedangkan Prabowo- Sandiaga Uno 32,7 persen. Sebanyak 14,7 persen masih merahasiakan pilihannya. Saat itu, selisih suara keduanya masih 19,9 persen.

Disebutkan pula, penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf karena sejumlah hal. Seperti perubahan pandangan atas kinerja pemerintah, berubahnya arah dukungan kalangan menengah atas, membesarnya pemilih ragu pada kelompok bawah dan persoalan militansi pendukung yang berpengaruh pada penguasaan wilayah.

Reporter: Sania Mashabi

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.