Sukses

Survei Populi Center: Elektabilitas PKB Naik Karena Usung Ma'ruf Amin

Posisi elektabilitas tertinggi masih menjadi milik PDIP di angka 25,1 persen, kedua Gerindra 11,8 persen, ketiga PKB 10,3 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melonjak tajam setelah penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019. Partai tersebut menyalip Golkar di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 10,3 persen dalam survei Populi Center yang digelar 23 September-1 Oktober 2018.

Posisi elektabilitas tertinggi masih menjadi milik PDIP di angka 25,1 persen, kedua Gerindra 11,8 persen, ketiga PKB 10,3 persen, Golkar 10,2 persen, dan Nasdem 4,2 persen. Posisi ini berubah dari Agustus 2018, yaitu elektabilitas PKB di angka 6,6 persen.

Direktur Eksekutif Populi Center Usep S Ahyar menjelaskan PKB diuntungkan efek ekor jas (coattail effect) karena mengusung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu diasosiasikan dengan cawapres Ma'ruf Amin.

"Pak Ma'ruf banyak diasosiasikan ke PKB, mengingat anak Ma'ruf Amin, Siti Ma'rifah juga PKB. Ma'ruf Amin juga mantan Rois Syuriah NU yang dekat dengan PKB. Kedua, PKB relatif solid, tidak ada konflik belakangan ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Selain itu, PKB dinilai solid dan tidak bergejolak, seperti Golkar, PKS, Selain itu PKB diuntungkan dikotomi Islam dan non Islam.

"Momentum politik identitas yang mendikhotomi Islam vs non Islam cenderung menguat, nah PKB dengan islam moderatnya mendapatkan keuntungan," lanjut Usep.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prabowo-Sandi Identik dengan Gerindra

Sementara itu, elektabilitas Demokrat di angka 3 persen, PKS 3 persen, PPP 2,7 persen, PAN 1,6, Hanura 1 persen. Sementara partai baru, Perindo 0,8 persen, Partai Garuda 0,5 persen, PSI 0,3 persen, PBB 0,2 persen, Berkarya 0,1 persen, dan PKPI 0 persen.

Usep menjelaskan mengapa partai pengusung Prabowo-Sandiaga seperti Partai Demokrat, PKS, dan PAN memiliki elektabilitas rendah. Partai-partai itu tidak signifikan mendapatkan efek ekor jas lantaran Prabowo dan Sandiaga identik dengan Partai Gerindra.

"Yang mendapatkan efek ekor jas lebih banyak adalah partai pengusung utama yang diasosiasikan kepada tokoh tersebut. Misal Jokowi asosiasikan ke PDIP, Ma'ruf Amin ke PKB. Prabowo dan Sandi ke Gerindra," kata Usep.

Survei ini melibatkan 1.470 responden yang dipilih secara acak (multistage random sampling). Survei memiliki margin of error 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.