Sukses

Cagub Djarot Temui Keluarga Korban Bom Surabaya

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat sebut sikap yang ditunjukkan korban ledakan bom Gereja Santa Maria, Aloysius Bayu Rendra Wardhana merupakan tanda seorang pahlawan.

Liputan6.com, Surabaya - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat mengunjungi rumah korban ledakan bom di Gereja Santa Maria, Aloysius Bayu Rendra Wardhana, di Jalan Gubeng Kerta Jaya Gang 1 Nomor 15 A Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 14 Mei 2018.

Kepada keluarga Aloysius Bayu Rendra Wardhana, Djarot Saiful Hidayat menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi.

Menurut dia, sikap yang ditunjukkan kepala petugas keamanan Gereja Santa Maria tersebut merupakan tanda seorang pahlawan.

"Saya bangga dengan Bayu, dia seorang pahlawan. Berani menunjukkan sikap berani berkorban, bukan untuk dirinya, melainkan orang lain," ujar Djarot seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/5/2018).

Pasangan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus ini berharap keberanian dan kerelaan untuk berkorban yang ditunjukkan Aloysius Bayu Rendra Wardhana bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat.

"Dengan sikap setia dan tulus, dia bisa mengamankan banyak orang," ucapnya.

Sebagai warga negara yang berasal dari Surabaya, Djarot meminta masyarakat Indonesia, terutama warga Kota Surabaya, tidak merasa takut dengan teror seperti itu.

"Sekali lagi, kami turut berbelasungkawa dan mengutuk tindak brutal seperti ini," jelas Djarot Saiful Hidayat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Keluarga

Sementara itu, Galih, adik Aloysius Bayu Rendra Wardhana, bercerita pada saat kejadian, yakni Mingg,u 13 Mei 2018 pagi, korban sedang bertugas sebagai koordinator keamanan Gereja Santa Maria.

"Saat sedang bertugas dan mengatur jemaat yang masuk untuk beribadah, Aloysius Bayu Rendra Wardhana melihat ada sebuah sepeda motor yang berupaya menerobos masuk," ucap Galih.

Sebagai kepala keamanan, lanjutnya, Aloysius Bayu Rendra Wardhana berupaya mengadang untuk menghentikan sepeda motor yang menerobos masuk tersebut.

"Saat kakak saya mengadang, tiba-tiba motornya meledak," kata dia.

Menurut Galoh, pihak keluarga tidak mendapatkan firasat atau pesan apa pun dari Aloysius Bayu Rendra Wardhana sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

"Kami sekeluarga benar-benar ditinggal tanpa pesan. Jujur kami bangga, karena Kak Bayu adalah martir yang mengorbankan diri untuk orang banyak," tandas Galih.

Dalam kunjungan tersebut, turut serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Wali kota Pasuruan Raharto Tebo Prasetyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.