Sukses

Jatuh Bangun PKB dalam Ajang Pemilu

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lahir pada era reformasi, tepatnya 23 Juli 1998.

Liputan6.com, Jakarta - Bercita-cita mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih, dan berakhlakul karimah, Partai Kebangkitan Bangsa lahir pada era reformasi, tepatnya 23 Juli 1998. Nama Partai Kebangkitan Bangsa atau yang biasa disingkat PKB ini diberikan warga Jam'iyah Nahdlatul Ulama dengan harapan menjadi partai politik yang kejuangan, kebangsaan, terbuka, dan demokratis.

Partai ini dipimpin Muhaimin Iskandar atau yang lebih dikenal dengan sapaan Cak Imin sejak 25 Mei 2005 hingga kini. PKB sudah mengikuti pemilihan umum (Pemilu) sejak 1999, dan berhasil meraih posisi ketiga di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golongan Karya dengan jumlah suara 13.336.982 (12,61%).

Meski unggul di pemilu perdana dan kembali masuk dalam kelompok lima besar pada pemilu selanjutnya, performa partai berideologi konservatisme ini turun drastis pada Pemilu 2009. Total suara menurun lebih dari 50% menjadi 5.146.302 suara (4,95%).

Salah satu faktor yang memengaruhi hasil tersebut adalah munculnya dualisme kepemimpinan antara KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan Cak Imin yang menjatuhkan pencalonan legislatif pada pemilu 2009.

Suara partai anak kandung NU ini kembali pulih pada pemilu 2014. PKB berhasil menyabet posisi kelima dengan total 11.298.957 suara (9,04%), dan naik 19 kursi dari pemilu sebelumnya menjadi 47 kursi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukung Jokowi

Pada pemilu 2019, partai nomor urut 1 ini bergabung di koalisi partai politik penduduk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keputusan itu diambil Cak Imin setelah pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri pada 10 Juli 2018 lalu.

Sebelumnya, Cak Imin sempat mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Namun, kesempatan itu akhirnya jatuh ke Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.

 

Reporter: Melissa Octavianti

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.