Sukses

Ganjar Minta Relawan Kampanye Tanpa Knalpot Brong: Kalau Bisa Bunyinya Tiga Tiga Tiga

Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo meminta para relawan dan pendukungnya agar menjaga ketertiban serta kenyamanan saat kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo meminta para relawan dan pendukungnya agar menjaga ketertiban serta kenyamanan saat kampanye. Dia berharap pendukungnya tak ada yang menggunakan knalpot brong.

Ganjar Pranowo menyebut, kejadian yang ada di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) cukup dijadikan pelajaran.

"Sebentar lagi kita akan memasuki masa kampanye terbuka. Saya pesan betul, saya tidak mau kejadian yang ada di Boyolali terulang. Kita tegas, kita bilang aparat juga tidak ikut mencampuri urusan yang bukan kewenangannya, ada cara dan jalurnya," ujar Ganjar di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).

"Tapi kita sendiri juga mesti koreksi, jadi bapak ibu, nanti teman-teman yang mau ikut kampanye pakai motor, itu knalpot-nya tidak usah dibrong. Pakai knalpot itu lho, (bunyi nyaring)," sambung dia.

Ganjar tak menampik Purbalingga merupakan salah satu kabupaten penghasil knalpot terbaik. Dia pun sempat berseloroh akan lebih baik jika masyarakat menciptakan knalpot yang mengeluarkan suara 'tiga'.

"Bapak ibu, saya kasih tahu, kalau ngomong knalpot itu jagoannya di Purbalingga, enggak ada lawan. Kalau perlu knalpotnya ganti, pesen knalpot yang keluarin ssssshhhh gitu atau kalau digas keluar tiga tiga tiga, nah gitu," kata Ganjar.

Namun demikian, Ganjar menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan knalpot asli bawaan dari kendaraan tersebut bukan knalpot brong agar tak menggangu masyarakat lainnya.

"Knalpotnya jangan diganti, pakai itu saja, mau dibulir kaya apapun, sudah pakai itu saja. Dan tertib lalu lintas, kita berikan contoh yang baik bahwa kita punya itikad yang baik," tandas Ganjar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jelang Kampanye Terbuka, Ganjar Siapkan Tim Khusus Lawan Intimidasi Relawan

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengaku akan mempersiapkan tim yang khusus untuk menangani tekanan atau segala bentuk intimidasi yang menyasar pada para relawannya menjelang kampanye terbuka.

Ganjar memastikan akan mengurus semua persoalan intimidasi yang menyerang pendukungnya.

"Kita siapkan tim, kalau dapatkan tekanan kita akan urus itu. Situasi seperti ini makin menunjukkan bahwa ada yang gelisah pada gerakan kita, sehingga membikin kita gentar," ujarnya di posko Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Jatim, di Gedung Internatio Surabaya, Sabtu 13 Januari 2024.

Selain itu, Ganjar mengimbau, pada saat kampanye terbuka nanti para relawan diminta tak mengganti knalpot standart motornya dengan knalpot brong atau yang berbunyi keras.

Sehingga, lanjut Ganjar, pada saat kampanye terbuka nanti, para pendukungnya akan dapat berkampanye secara tertib.

"Besok kalau kampanye terbuka, knalpote biasa saja, tidak usah diganti. Mbok diblayer sampek knalpote pecah yo sak karepmu, tetapi akan tetap kita tertib," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Janji Tertib Kampanye

Imbauan tersebut tak lepas dari peristiwa Boyolali, Jawa Tengah. Saat itu, para relawan yang pulang berkampanye, dianiaya oleh sejumlah oknum tentara.

"Kejadian di Boyolali cukup sudah, kami bertanggungjawab, TNI kita kontak semuanya dan kita harus mengkoreksi diri," ujar Ganjar.

Dengan kondisi yang tertib seperti itu, dirinya meyakini pihaknya tidak akan mendapat gangguan. Namun, jika nantinya tetap masih mendapat gangguan, ia menyerukan agar menabrak siapa saja yang menghalanginya.

"Kita akan tetap tertib, tapi kalau itu masih diganggu, tabrak saja. Tapi kita tetap ikut aturan kita tetap tertib, jaga semua perjuangan kita," ucap Ganjar.

Ganjar menegaskan, semua bentuk intimidasi harus dilawan. Dan ia meyakini, para relawan di Surabaya memiliki nyali lebih untuk melawan segala bentuk intimidasi.

"Intimidasi ecek-ecek (ringan) ini harus kita lawan, maka kawan di Jatim, Surabaya, pasti nyalinya turah-turah (berlebih), kalau seperti itu," jelas Ganjar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.