Sukses

Mahfud Ancam Libas Para Koruptor: Hati-hati Kalau Kami Menang Pilpres

Menurut Mahfud, hari antikorupsi sedunia merupakan momentum untuk kembali menggelorakan pemberantasan korupsi. Kata dia, korupsi bukanlah budaya, melainkan kejahatan.

 

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD memberi peringatan keras kepada para koruptor. Jika menang Pilpres bersama pasangannya yakni Ganjar Pranowo, Mahfud janji bakal melibas korupsi.

"Ganjar dan Mahfud adalah peluru tak terkendali untuk memberantas korupsi. Para koruptor hati-hati, kalau kami menang pilpres, Insya Allah kami akan libas dan berantas korupsi," kata Mahfud dalam orasi memperingati hari antikorupsi sedunia dihadapan anak-anak muda Kota Bandung, Sabtu (9/12).

Menurut Mahfud, hari antikorupsi sedunia merupakan momentum untuk kembali menggelorakan pemberantasan korupsi. Kata dia, korupsi bukanlah budaya, melainkan kejahatan.

"Kalau korupsi dianggap budaya, bisa dipastikan negara itu akan hancur," ujarnya.

Menko Polhukam ini menuturkan, gara-gara korupsi yang merajalela IPK Indonesia pada 2022 turun empat poin menjadi 34 dari skor 0-100. Turunnya IPK Indonesia ini membuat Indonesia berada pada posisi 110 dari 180 negara terkorup.

"Mengapa skor Indonesia turun? Ini dimulai sejak terjadinya pelemahan KPK melalui revisi Undang-undang KPK pada 2019,' ujar dia.

Penurunan ini, kata Mahfud, menjadi catatan buruk atas komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi di Tanah Air.

'Kenapa? Karena menaikkan satu poin saja susahnya bukan main. Lah ini tiba-tiba turun drastis, kata dia.

Mahfud pun mengaku tidak ikut terlibat dalam revisi Undang-undang KPK itu. Justru ia yang mengusulkan revisi UU KPK itu dibatalkan.

"Tidak. Saya tidak ikut. Revisi Undang-undang KPK itu disahkan DPR pada September. Sementara saya dilantik menjadi Menteri pada Oktober. Saya termasuk orang yang mengusulkan agar revisi itu dibatalkan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korupsi Coreng Nama Bangsa

 

Mahfud menegaskan, korupsi yang masih merajalela sudah mencoreng nama bangsa. Dia mengatakan, korupsi merusak dan menghancurkan berbagai sendiri kehidupan manusia mulai bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, demokrasi, dan agama.

"Sering orang korupsi itu mencari dalil-dalil pembenaran agama. Kita sering lihat koruptor yang semula bercelana pendek tiba-tiba mengenakan jilbab ketika ditangkap, ngajak kiai, menyebut suaminya baik-baik," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini