Sukses

AHY: Lebih Baik Bersepakat Tidak, daripada Dipaksa Terima Keputusan

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memilih pergi dari koalisi yang dibangun Nasdem karena mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memilih pergi dari koalisi yang dibangun Nasdem karena mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024 mendatang.

AHY menyebut tak ada koordinasi dengan pihaknya berkaitan dengan hal tersebut.

"Bagi kami, lebih baik bersepakat untuk tidak sepakat (agree to disagree), daripada dipaksa menerima keputusan, yang kami tidak terlibat dalam prosesnya. Inilah substansinya," ujar AHY dalam pidatonya di DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2023).

AHY menyebut, partai politik serupa dengan institusi, bukan milik pribadi. Dalam sebuah institusi ada tata kelola dan mekanisme yang berlaku dalam mengambil sebuah keputusan. Termasuk soal penentuan capres dan cawapres.

"Apalagi pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Memilih pemimpin, utamanya calon presiden dan calon wakil presiden, yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa, tidak bisa hanya diputuskan begitu saja, dalam hitungan menit oleh segelintir orang," kata AHY.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Dimusyawarahkan

AHY menyebut, dalam tubuh Partai Demokrat segala sesuatunya harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dalam wadah Majelis Tinggi Partai. AHY menegaskan tak ada yang bisa memaksa keputusan yang diambil Partai Demokrat.

"Sejak awal, Partai Demokrat telah mengingatkan untuk tidak sekali-kali melakukan fait accompli, atau dalam tanda kutip, memaksa Partai Demokrat, untuk menerima sebuah keputusan. Keputusan yang sepihak tanpa melibatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan tersebut. Dasarnya adalah, mutual trust, rasa saling percaya, juga semangat keadilan, dan kesetaraan, yang menjadi titik temu perjuangan," kata AHY.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.