Sukses

Survei LSI: Suara FPI Tak Mutlak Dukung Prabowo-Sandiaga

Survei LSI Denny JA ini melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan menggunakan metode sampel acak bertingkat.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan suara pemilih Front Pembela Islam (FPI) tidak sepenuhnya mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dari hasil survei yang dilakukan 18 Maret hingga 26 Maret 2019, anggota FPI rupanya masih banyak yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Prabowo-Sandiaga mendapat elektabilitas sebesar 52,4 persen sampai 58,8 persen pada pemilih FPI. Sementara itu, Jokowi memperoleh elektabilitas sebesar 41,2 sampai 47,6 persen. Secara angka, memang tidak terlalu jauh. Tidak sampai dobel digit," kata peneliti LSI Ardian Sopa, di Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019).

Survei ini melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan menggunakan metode sampel acak bertingkat, dengan margin of error sebesar 2,8 persen.

Menuru Ardian, persepsi tentang Jokowi-Ma'ruf semakin baik, khususnya pada pemilih Islam. "Mengapa (FPI dukung) karena persepsi bahwa Jokowi-Ma’ruf tidak ramah Islam dan ulama, lambat laun semakin terkikis. Apalagi Ma'ruf ini lebih sering ke ulama-ulama," katanya.

Berdasarkan temuan itu, Ardian menyanggah anggapan beberapa pihak yang menyebut FPI identik dengan Prabowo-Sandiaga. Sebab, hasil survei justru berkata sebaliknya.

"Jadi, di pemilu ini dari FPI tak mutlak dukung Prabowo-Sandi. Tapi terbelah juga ke Jokowi-Ma’ruf," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi-Ma'ruf Unggul di NU

Sementara di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU), Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 62,4 persen sampai 68,8 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat suara 31,2 persen sampai 37,6 persen.

"Untuk sektor pemilih NU, pasangan calon nomor 01 Jokowi-Ma'ruf unggul. Selisih unggulnya dua digit. Sebab, faktor Kiai Ma'ruf Amin. Jadi asosiasi cukup kuat. Ada representasi tokoh NU," katanya.

Untuk di kalangan pemilih Muhammadiyah, Prabowo-Sandi unggul dari Jokowi-Ma'ruf. Paslon nomor urut 02 itu mendapat 51,3 persen hingga 57,7 persen suara, sedangkan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 42,3 persen hingga 48,7 persen.

"Di Muhammadiyah ada tokoh yang mendukung Prabowo-Sandiaga, seperti Amien Rais. Kedua, kecenderungan pemilih Muhammadiyah lebih kritis dan gampang kecewa dengan petahana. Karena memang pemilih Muhammadiyah ini berasal dari kaum terpelajar. Jadi mudah kritis terhadap program petahana. Namun, faktor tokoh Muhammadiyah yang merapat ke Prabowo-Sandiaga, ini yang paling kuat," pungkasnya.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.