Sukses

Timses: Jokowi-Ma'ruf Gunakan Bahasa Sederhana di Debat Capres Cawapres 2019

Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf akan menggunakan politik harapan guna menarik suara, khususnya mereka yang masih undecided voters.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong mengatakan, paslon nomor urut 01 akan menggunakan politik harapan, guna menarik suara dalam debat perdana Pilpres 2019. Penggunaan politik harapan ini ditujukan khususnya untuk mereka yang belum menentukan pilihan.

"Salah satu menarik undecided voters yaitu dengan menyampaikan harapan tetapi tak mengabaikan capaian. Apa yang akan dilakukan Pak Jokowi untuk masalah hukum, HAM, pemberantasan terorisme, dan pemberantasan korupsi, harapan ke depan. Karena itu nanti, harapan itu sepertinya akan banyak disampaikan. Kita kan politic hope yang akan kita sampaikan, bukan politic fear," ucap Usman kepada Liputan6.com, Kamis (17/1/2019).

Bukan hanya itu saja, dia menuturkan, nantinya baik Jokowi maupun Ma'ruf Amin akan menggunakan bahasa sederhana. Sehingga bisa diserap seluruh kalangan masyarakat, dari semua lapisan.

"Kalau bahasa Pak Jokowi kan bahasa sederhana, gampang dicerna oleh masyarakat. Jadi dimengerti oleh kalangan paling bawah tetapi tidak membuat intelektual itu tak dilecehkan. Jadi enggak terlalu konyol. Jadi ini akan digunakan oleh Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf," jelas Usman.

Dia mengungkapan, dalam penyampaiannya, Ma'ruf juga akan menggunakan beberapa istilah agama dalam berdebat. Namun, tetap bahasa yang mudah dipahami.

"Mungkin Pak Kiai Ma'ruf juga akan menggunakan bahasa-bahasa agama nanti, oleh karena beliau adalah Kiai. Untuk meyakinkan pemilih. bisa menggunakan itu. Bahwa pemberantasan korupsi, misalnya, ada aturannya, ada ajarannya di dalam kitab. Bisa saja digunakan Kiai Ma'ruf," ungkap Usman.

Sementara untuk pemilih swing voters atau yang sudah menentukan pilihan tapi belum yakin, menurut dia, Jokowi-Ma'ruf akan menyampaikan apa yang sudah dilakukan selama ini. Khsususnya di bidang hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

"Jadi yang dilakukan Pak Jokowi adalah memperkuat KPK dengan menambah jumlah penyidik dan menambah jumlah anggaran, itu sudah dilakukan Pak Jokowi. Yang lain lagi, Pak Jokowi sudah meminta tidak terjadi pelemahan KPK melalui revisi Undang-Undang KPK dan revisi KUHP, itu sudah dilakukan Pak Jokowi. Ini disampaikan dalam debat, untuk swing voters menetapkan pilihan, tidak pindah ke lain hati," pungkas Usman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Santai

Sementara itu, Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin santai jelang debat capres, Kamis malam (17/1/2019). Tak ada aktivitas khusus yang dilakukan Ma'ruf Amin.

Pada Kamis pagi, ia asyik membaca koran selama 20 menit. Kegiatan yang biasa dilakukannya setiap hari.

"Kegiatan saya biasa aja. Rutin baca koran pagi," kata Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya, Kamis (17/1/2019).

Ia mengaku tak pernah absen membaca koran tiap pagi. "Sesibuk apa pun saya sempatkan membaca koran," ucapnya sambil tersenyum.

Sesekali Kiai Ma'ruf berbincang dengan puterinya, Siti Haniatunnisa. Mereka membahas soal keluarga dan rencana perjalanan ke Tangerang besok.

Sesekali keduanya tertawa. Ma'ruf juga memilih menghabiskan waktu menjelang debat capres dengan bermain bersama cucunya, Zaitunah yang masih berumur 2,5 tahun. Zaza panggilan akrab Zaitunah merupakan puteri dari Siti Haniatunnisa.

Jelang siang, penyanyi religi asal Sidoarjo, Jawa Timur, Veve Zulfikar direncanakan akan sowan ke kediaman KH Ma'ruf Amin.

"Veve mau sowan dan minta doa," ujar Kiai Ma'ruf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.