Sukses

Soal Investasi EV, Indonesia Tak Boleh Kalah dari Thailand dan Vietnam

Negara Asia Tenggara terus mengembangkan industri kendaraan listriknya

Liputan6.com, Jakarta - Negara Asia Tenggara terus mengembangkan industri kendaraan listriknya. Dengan begitu, pesaing Indonesia untuk bisa menguasai pasar kendaraan roda empat dan roda dua ramah lingkungan tersebut, akan semakin banyak, termasuk Thailand, Malaysia, dan juga Vietnam.

Dijelaskan Asisten Deputi Industri Maritim dan Transportasi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi M Firdausi Manti, Indonesia tak boleh terlambat untuk terus menarik investor luar negeri untuk bisa menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Negara tetangga juga sama-sama nih, sangat agresif untuk mengundang principle investor untuk membangun pabrik kendaraan listrik di negaranya masing-masing. Karena mereka juga melihat kedepannya tren dunia otomotif seperti itu. Nah, kita juga tidak boleh terlambat mengantisipasi hal ini," uajrnya dalam agenda Dekarbonisasi Sektor Transportsdi melalui Adopsi KBLBB, Jumat (17/11/2023).

Jika negara tetangga Indonesia lebih dulu memproduksi kendaraan listrik, khawatirnya itu akan menjamur di Indonesia. Alhasil, Indonesia hanya menjadi pasar konsumen.

Lebih lagi, ada perjanjian dagang antara negara-negara ASEAN yang memungkinkan bea 0 persen. Maka, dia menyebut, Indonesia harus mengambil langkah lebih cepat untuk mengundang investor merealisasikan investasinya membangun pabrik kendaraan listrik.

"Karena kalau tidak, kedepannya dikhawatirkan, karena di kita kan ada free trade agreement ya, antara ASEAN itu nol. Kalau banyakan pabriknya yang kendaraan ICE (kendaraan BBM) kita terlalu banyak, kita terlambat untuk membangun industri kendaraan listrik, bisa-bisa nanti kita dipenuhi pasar impor dari Thailand karena bea masuknya juga nol," paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Chery Pastikan Omoda 5 EV Meluncur di IIMS 2024

PT Chery Sales Indonesia (CSI) siap menghadirkan model elektrifikasi pertamanya di Tanah Air, Omoda 5 EV. Pabrikan asal China ini, tengah melakukan persiapan terkait penjualan roda empat ramah lingkungan tersebut.

Harry Kamora, vice Presidet PT CSI mengatakan, Chery Omoda 5 EV dipastikan bakal meluncur di salah satu pameran otomotif besar di Indonesia pada 2024.

"Kita sedang persiapan, tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk bisa menyediakan fasilitas terkait charging untuk SPKLU dan kita sudah berjalan di pertengahan November-Desember. Kita akan launching Omoda 5 EV di IIMS 2024," uajr Harry saat ditemui di peresmian diler Chery, di Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).

Namun, Harry sendiri belum memberikan informasi detail lainnya terkait Omoda 5 EV ini, termasuk soal harga jual. Tapi yang pasti, mobil bertenaga baterai ini akan memiliki banderol yang cukup kompetitif.

"Pastinya akan bersaing dan kompetitif, dan ada dis egmen middle-up seperti produk kami lainnya," tegas Harry.

Berbicara spesifikasi teknis, Chery Omoda 5 EV diklaim memiliki jarak tempuh mencapai 450 km. Fitur penting lainnya adalah pengisian daya cepat atau fast charging, pengecasan baterai 0-80 persen membutuhkan waktu 35 menit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini