Sukses

Harga Baterai Hyundai Ioniq 5 Bikin Geleng-Geleng Kepala, Setara Mobil Listrik Mungil

Harga mobil listrik di Indonesia, bisa dibilang masih cukup mahal. Untuk Hyundai Ioniq 5 saja, harganya Tembus ratusan juta rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Harga mobil listrik di Indonesia, bisa dibilang masih cukup mahal. Hal tersebut, lantaran baterai sebagai salah satu komponen utama roda empat ramah lingkungan ini masih memiliki banderol tinggi, sekitar 40 hingga 50 persen dari total harga jual.

Dijelaskan Fajar Ahya, Assembly Process Engineer PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), harga untuk baterai Hyundai Ioniq 5 hampir setengah dari banderol jualnya.

"Harganya sekitar Rp 300 juta untuk versi standar, dan berkisar Rp 400 juta untuk versi long range," jelas Fajar, saat ditemui di pabrik PT HMMI, di Cikarang, Jawa Barat. Banderol yang bisa dikatakan setara dengan mobil listrik mungil keluaran pabrikan Tiongkok.

Baterai Hyundai Ioniq 5 ini sendiri, memang masih didatangkan langsung dari Korea Selatan. Itulah yang membuat harga baterai masih tidak terjangkau.

Sementara itu, saat ini pabrik baterai PT HLI Green Power, yang merupakan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution sedang dilakukan tahap pembangunan. Diharapkan, fasilitas perakitan baterai ini bisa beroperasi pada April 2024.

Dengan begitu, jika baterai sudah dilakukan di dalam negeri, maka kemungkinan besar harga untuk mobil listrik bisa lebih terjangkau.

Sementara itu, untuk saat ini, PT HMMI mampu memproduksi Ioniq 5 hingga 1.200 unit per bulan. Semua produksi tersebut, diperuntukan untuk pasar dalam negeri, dan belum diekspor.

"Normalnya kami produksi Ioniq 5 sebanyak 1.000 hingga 1.200 unit per bulan," tukas Fajar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hyundai Bisa Jual Mobil Listrik Murah di Bawah Harga Ioniq 5

Pabrik baterai PT HLI Green Power, yang merupakan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution tengah dilakukan penyelesaian pembangunannya. Diharapkan, fasilitas perakitan baterai ini, bisa beroperasi pada April 2024.

"PT HLI Green Power pun menjadi bagian penting dari langkah berkelanjutan Hyundai dalam melakukan investasi untuk membangun ekosistem dan rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kapabilitas industri komponen otomotif dalam negeri," jelas Young Tack Lee, President Hyundai Motor ASEAN Headquarters beberapa waktu lalu.

Jadi, dengan bakal sudah diproduksinya baterai yang bakal digunakan untuk mobil Hyundai, maka ada kemungkinan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bisa menjual mobil listrik yang lebih terjangkau dibanding saat ini.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID menjelaskan, karena baterai sudah diproduksi di Indonesia, maka untuk logistic cost sudah pasti akan terpangkas.

"Nikel yang biasa dikirim ke luar negeri, dan balik ke dalam negeri dengan bentuk baterai nantinya sudah dibuat di Indonesia," jelas pria yang akrab disapa Frans, saat ditemui di bialang SCBD, Jakarta Selatan.

Harapannya, jika baterai sudah bisa diproduksi di Indonesia, maka Hyundai bisa menghadirkan produk yang sesuai dengan di Indonesia (harga terjangkau).

"Harganya, bisa di atas Ioniq 5, bisa juga di bawah Ioniq 5," tukas Frans.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini