Sukses

Moeldoko: Industri Kendaraan Listrik di Indonesia Bisa Seperti UMKM

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut industri kendaraan listrik lama kelamaan bisa seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut industri kendaraan listrik lama kelamaan bisa seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pasalnya, Indonesia memiliki potensi untuk bisa memproduksi mobil listrik dan komponennya.

"Jika nanti baterai, motor, dinamo dan controller diproduksi di Indonesia, dunia mobil listrik lama-lama seperti UMKM," jelas Moeldoko, dalam keterangan resminya, Senin (27/2/2023).

Lanjut Moeldoko, dengan begitu mulai saat ini pengembangan riset terhadap komponen mobil listrik harus bisa dioptimalkan. Hal tersebut, agar Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam industri mobil listrik dunia.

"Putera-puteri Indonesia harus memaksimalkan momentum ini, dan jangan sampai diambil oleh negara lain. Kita jangan jadi follower, tapi kita harus jadi industri," tegas Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini menuturkan, pemerintah berkomitmen kuat untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai. Komitmen tersebut diwujudkan dengan diterbitkannya aturan tentang penggunaan kendaraan listrik.

Pertama, Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Kedua, Inpres Nomor 7 tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Insentif EV

"Ini sebagai pemicu untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik. Sebagai pemacunya, pemerintah juga menyiapkan skema insentif agar masyarakat beralih ke mobil listrik," ujar Moeldoko.

Dia juga menekankan pentingnya seluruh pihak memiliki kesadaran yang sama akan pentingnya percepatan pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai. Hal ini untuk mewujudkan Indonesia Zero Emisi pada 2060.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.