Alasan New Kawasaki KLX150 Masih Pakai Karburator

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pengabutan injeksi pada kendaraan roda dua sudah bukan hal yang asing lagi. Seiring dengan perkembangan zaman, rata-rata motor modern yang diniagakan di Indonesia pun telah menggunakan sistem injeksi.

Produsen berargumen bahwa teknologi injeksi lebih hemat bahan bakar dan lebih praktis untuk digunakan ketimbang karburator.

Dari sisi konsumen, peminat motor injeksi pun terus meningkat setiap tahunnya. Para pengguna motor lebih memilih injeksi karena dianggap jauh lebih mudah dalam segi perawatan.

Oleh sebab itu, motor-motor model baru dengan teknologi karburator sudah jarang terlihat. Meski begitu, bukan berarti motor dengan mesin karbu sudah punah dari eksistensi.

Nyatanya masih ada motor-motor keluaran baru yang menggunakan sistem karburator, seperti Kawasaki W175, atau bahkan new Kawasaki KLX150 yang baru rilis kemarin.

Terkait penggunaan sistem pengabutan karburator, Kawasaki memiliki alasan tersendiri.

"Dengan sistem karburator, motor ini akan lebih mudah dalam perawatannya dan juga dimodifikasi," jelas Presiden Direktur PT Kawasaki Motor Indonesia Jin Inoue di sela acara Kawasaki Bike Week 2023 di Pantai Festival Ancol, Jakarta, akhir pekan lalu.

"Karburator juga mudah diperbaiki sendiri terutama ketika terdapat masalah atau kerusakan ketika menghadapi medan ekstrem seperti saat trabas ke hutan," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Konsumen Puas dengan Karburator

Selain itu, ia juga menyinggung soal data survei yang dilakukan oleh pihak Kawasaki. Menurut survei tersebut, para konsumen KLX150 sudah senang atau nyaman dengan mesin karburator.

"Ya, saya rasa dari hasil survei didapat konsumen cukup puas dengan kinerja sistem ini (karburator)," katanya.

Di sisi lain, nama-nama besar lain seperti Honda CRF150L dan yamaha WR155R sudah meninggalkan sistem karburator. Rival-rival besar dari KLX 150 ini sudah beralih ke sistem injeksi seperti motor-motor modern lainnya.

Salah satu alasan penggunaan sistem injeksi ini adalah ketahananya pada perubahan kondisi cuaca dan suhu. Menggunakan jantung karburator dianggap dapat berimbas pada pengendara saat perubahan cuaca ini terjadi.