Berkat Pandemi, Jakarta Tak Masuk Daftar 10 Kota Termacet di Dunia Pada 2021

Liputan6.com, Jakarta - TomTom (TOM2), spesialis teknologi geolokasi asal Belanda, kembali merilis edisi ke-11 Indeks Lalu Lintas TomTom tahunan, Rabu (9/2/2021). Laporan ini, merinci tren lalu lintas di 404 kota dari 58 negara sepanjang 2021.

Setelah melewati tahun yang luar biasa pada 2020, kondisi kemacetan lalu lintas pada 2021 masih dipengaruhi oleh dampak kesehatan alias pandemi Covid-19.

Dengan segala pembatasan yang diterapkan di banyak negara untuk mengurangi penyebaran virus Corona, kemacetan berkurang hingga 10 persen dibanding 2019 atau periode sebelum pandemi, dengan penurunan sebesar 19 persen pada jam sibuk.

"Dari 404 kota yang termasuk dalam Indeks, 283 mengalami kemacetan rata-rata lebih rendah daripada 2019. Namun, banyak kota telah menunjukkan fluktuasi lalu lintas yang ekstrim sepanjang tahun, dari titik terendah saat pembatasan perjalanan hingga tingkat tertinggi saat pembatasan dicabut," tulis TomTom dalam sebuah pernyataan, dilansir Liputan6.com, Kamis (10/2/2022).

Faktor lain, yang menyebabkan naik turunnya kondisi lalu lintas di berbagai kota di banyak negara, adalah kondisi cuaca yang ekstrim, meningkatkan kemacetan hingga rekor tertinggi.

Pada Februari 2021, kemacetan per jam mencapai tingkat tertinggi di seperempat kota di dunia yang dipantau dalam Indeks Lalu Lintas TomTom.

Kyiv, Ukraina menjadi yang tertinggi dengan tingkat kemacetan sebesar 235 persen, Warsawa, Polandia 220 persen, dan Cincinnati, AS 241 persen.

Sementara itu, untuk peringkat kota termacet di seluruh dunia pada 2021, Jakarta tidak termasuk dalam 10 besar.  Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sepertinya efektif dalam mengurangi aktifitas masyarakat di jalan.

Kota dengan tingkat kemacetan tertinggi adalah Istanbul, Turki, dengan rata-rata 62 persen. Sedangkan Bengaluru, India dan Manila, Filipina yang menjadi dua kota paling padat pada 2019 dengan tingkat kemacetan 71 persen, berhasil turun masing-masing ke urutan 10 dan 18.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.