Sukses

Jangan Asal Ngegas, Berikut 4 Ilmu Kebut-kebutan dengan Motor Sport Fairing di Sirkuit

Bagi penggemar motor, menggeber kuda besi di lintasan sirkuit menjadi hobi yang sangat mengasikan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi penggemar motor, menggeber motor sport di lintasan sirkuit menjadi hobi yang sangat menyenangkan. Namun, diperlukan persiapan yang maksimal, agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan kecelakaan dan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Persiapan yang utama, adalah berkaitan dengan motor, safety gear serta menguasai teknik berkendara yang tepat karena berkendara di sirkuit berbeda dengan di jalanan.

Agar bisa riding maksimal di trek sirkuit, tips dari pembalap tentunya menjadi acuan yang dapat diikuti. Untuk itu, M.Faerozi, pembalap Yamaha Racing Indonesia (YRI) membagikan poin-poin tips riding menggunakan motor sport fairing di lintasan balap.

"Memacu motor sport fairing di sirkuit memberikan sensasi tersendiri. Dan untuk dapat berkendara di lintasan sirkuit dengan maksimal, diperlukan pemahaman dan cara berkendara yang sesuai karena berbeda dengan cara berkendara di jalan raya. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengendara di antaranya adalah persiapan fisik, safety gear dan teknik berkendara yang benar," ujarnya.

Berikut tips riding motor sport fairing di sirkuit:

1.Persiapan fisik

Kondisi fisik harus optimal karena berkendara dalam kecepatan tinggi di sirkuit dengan konsentrasi penuh dapat menguras tenaga. Istirahat yang cukup sebelum berkendara agar tidak mengantuk atau lelah sehingga menjaga konsentrasi saat riding. Selain itu, lakukan pemanasan sebelum balapan untuk melenturkan badan.

2.Safety gear

Gunakan kelengkapan safety gear yang nyaman dan dapat memberikan perlindungan maksimal yang mengikuti standar balap mulai dari helm full face yang ukurannya pas di kepala untuk kenyamanan dan safety.

Jika longgar bisa mengganggu ketika balapan karena hantaman angin bisa membuat helm goyang atau posisinya bisa berubah, sedangkan helm yang sempit memberikan tekanan berlebih di kepala yang menyebabkan pusing. Untuk sarung tangan gunakan yang menutupi semua bagian tangan dan jari agar bagian tubuh itu terlindungi serta mendukung kenyamanan saat handling dan pengereman.

Begitu pula wearpack dan sepatu yang digunakan khusus untuk balapan dan sesuai size pembalap untuk kenyamanan dan safety.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Riding posture/posisi berkendara

Saat di trek lurus posisi badan lebih menunduk, kepala juga menunduk, posisi tangan dan kaki menjepit tangki, posisi bokong mundur ke belakang yang turut membantu memudahkan badan menunduk. Dengan posisi seperti ini bertujuan untuk meminimalisir hambatan dari terpaan angin untuk mendapatkan aerodinamika yang baik sehingga saat trek lurus bisa lebih cepat.

Jika masuk tikungan, posisi badan disesuaikan misalnya tikungan ke kanan maka posisi badan cenderung bergeser ke kanan, begitu juga sebaliknya (lean in) dan posisi kaki sisi dalam tikungan agak dibuka. Posisi ini bermanfaat agar lebih kuat menahan motor dari gaya sentrifugal. Selain itu, saat akan memasuki tikungan, posisi motor/racing line motor ada di bagian luar atau tengah tikungan, agar saat keluar tikungan motor tidak melebar serta menghindari tabrakan dengan pengendara lain.

4.Teknik berkendara

Lakukan pengereman ketika posisi motor lurus sebelum menikung, hindari melakukan pengereman saat posisi motor miring, ini akan membuat motor kehilangan keseimbangan dan roda mudah kehilangan grip/slip. Lakukan pengereman terlebih dahulu, lepas rem lalu menikung.

3 dari 3 halaman

Infografis Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, Swab PCR Test

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.