Sukses

Piston Buatan Printer 3D Dongkrak Performa Mobil, Ini Buktinya

Porsche mulai menggunakan teknologi printer 3D untuk komponen piston 911 GT2 RS. Selain bobotnya lebih ringan, piston tersebut menghasilkan tenaga lebih besar.

Liputan6.com, Jakarta - Porsche mulai menggunakan teknologi printer 3D untuk komponen piston 911 GT2 RS. Selain bobotnya lebih ringan, piston tersebut menghasilkan tenaga lebih besar.

Dilansir Carscoops, Porsche bekerja sama dengan Mahle and Trumpf. Dengan memakai serbuk metal murni dan proses laser metal fusion untuk menciptakan komponen. Proses ini meliputi pemanasan dan mencairkan serbuk metal melalui laser. Hasilnya, nyaris bentuk seperti apa saja bisa dibuat melalui printer 3D.

Berkat teknologi canggih printer 3D, piston GT2 RS lebih ringan 10 persen. Sebagai tambahan, piston tersebut disematkan teknologi pendingin khusus.

Seperti dijelaskan Frank Ickinger dari divisi pengembangan Porsche, piston tersebut memungkinkan untuk mengoptimalkan pembakaran dan menurunkan beban suhu pada piston. Tenaganya meningkat 30 Tk, dari 690 Tk menjadi 720 Tk.

Ini bukan pertama kalinya Porsche mengadopsi teknologi printer 3D pada komponen. Sejak Mei lalu, Porsche membuat komponen kursi 911 dan 718 Cayman/ Boxster menggunakan printer 3D. Selain itu, komponen Porsche klasik juga dibuat ulang menggunakan printer 3D. Namun, Porsche belum mengatakan apakah akan menjual mobil yang menggunakan piston dari hasil cetakan printer 3D.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mobil Listrik Murah Ini Dibuat dengan Printer 3D

Saat ini kebanyakan harga mobil listrik lebih mahal dibanding dengan mobil konvensional. Namun, beberapa negara memberikan keringanan bagi para pemilik mobil listrik.

Hanya saja, belum ada regulasi dari pemerintah yang dapat menekan harga mobil listrik hingga US$10.000 ( setara Rp 135 juta). Tapi teknologi printer 3D bisa saja menciptakan sebuah mobil listrik murah yang lebih terjangkau.

Dilansir Autoevolution, Chinese Polymaker, sebuah perusahaan spesialis jasa print 3D, mengumumkan telah membuat mobil listrik mungil yang dicetak menggunakan printer 3D. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan tersebut bekerja sama dengan pabrikan X Electrical Vehicle Limited (XEV).

 

3 dari 3 halaman

LSEV

"XEV adalah proyek produksi massal pertama nyata yang menggunakan teknologi 3D printing. Memang banyak perusahaan lain yang menggunakan teknologi ini. Namun, tidak ada yang dapat dibandingkan dengan XEV dari segi ukuran, skala, dan intensitas," ungkap Luo Xiaofan, CEO Polymaker.

Mobil yang bernama LSEV dapat dicetak dalam waktu 3 hari, kecuali bagian sasis dan kursi yang harus dibuat menggunakan fasilitas konvensional. Spesifikasi mesin maupun transmisi belum diketahui, namun jarak tempuhnya diklaim mencapai 150 km dengan kecepatan puncak 70 km/jam.

Hal yang paling mengejutkan dari mobil tersebut adalah jumlah suku cadang yang terbilang sedikit, mobil tersebut hanya terbuat dari 57 suku cadang, dibanding mobil biasa yang memiliki lebih dari 2.000 suku cadang.

Kabarnya, mobil tersebut sudah dipesan oleh Italian Postal service dan pihak lain yang tertarik. Setidaknya pemesanan mobil listrik tersebut mencapai 7.000 unit. Rencananya LSEV akan tersedia di kawasan Asia dan Eropa mulai 2019.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.