Sukses

BlackBerry: Mobil Nirsopir Rentan Diretas

Selain mobil listrik, para pabrikan otomotif sedang mengembangkan mobil autonomous atau nirsopir. Hanya saja, teknologi nirsopir masih dalam pengujian dan beberapa kali terlibat masalah.

Liputan6.com, Jakarta - Selain mobil listrik, para pabrikan otomotif sedang mengembangkan mobil autonomous atau nirsopir. Hanya saja, teknologi nirsopir masih dalam pengujian dan beberapa kali terlibat masalah.

Bahkan, John Chen, CEO BlackBerry, menyatakan bahwa mobil nirsopir bisa diubah menjadi senjata mematikan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

"Komputer mobil nirsopir dapat dengan mudah diinfeksi virus dan diubah menjadi senjata. Jika hacker atau peretas dapat melakukannya, kamu bisa bayangkan apa yang akan terjadi," ungkapnya dikutip dari Carscoops.com.

Ia pun menyatakan bahwa mobil nirsopir tidak akan tenar di pasaran selama 5 tahun ke depan, meskipun telah dibekali dengan berbagai teknologi. Chen juga menjelaskan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki sebelum mobil nirsopir beredar luas.

Karena itu, BlackBerry saat ini, secara perlahan tapi pasti, tengah mengembangkan komputer untuk mobil nirsopir dengan sistem keamanan yang mumpuni dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Sumber: Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ternyata, Kendaraan Nirsopir Bukan Teknologi Mobil Modern

Saat ini, industri otomotif tengah mengembangkan teknologi modern untuk penggunaan di masa depan. Salah satunya, kehadiran mobil autonomous alias nirsopir (tanpa pengemudi).

Teknologi yang memungkinkan mobil dapat berjalan sendiri ini, dinilai sebagai sebuah revolusi industri kendaraan yang bakal terjadi di masa depan. Bahkan, teknologi ini masih dianggap mustahil bisa diimplementasikan di sebuah roda empat.

Padahal faktanya, kendaraan nirsopir ini berhasil dibuat untuk pertama kalinya pada 1964. Sebuah peneliti dari Stanford berhasil membuat Stanford Artificial Intelligence Laboratory Cart.

Melansir Autoevolution, ditulis Sabtu (18/8/2018), memang penemuan ini tidak bisa dianggap sebagai kendaraan yang mampu mengangkut penumpang sesuai standar saat ini. Tapi paling tidak, di era tersebut, teknologi autonomous yang mengandalkan kamera onboard dan koneksi nirkabel ke komputer sudah bisa dilakukan.

Produk ini sendiri, memiliki dimensi layaknya mobil golf.

Cara kerjanya, kereta kecil ini akan merekam video dengan kamera onboard, kemudian mengirim gambar ke komputer terdekat untuk diproses. Setelah menganalisa rekaman, komputer akan menghitung semacam peta 3D terhadap lingkungan di sekitar.

Setelah itu, data tersebut dikirimkan untuk kemudian menjadi perintah untuk menggerakan kembali kereta tersebut.

Memang teknologi tersebut masih sangat terbatas, karena sistem digitalisasi belum secanggih saat ini. Namun yang pasti, proses panjang ini menegaskan, jika perjalanan untuk menuju kepada kendaraan tanpa supir ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan tidak lahir baru-baru ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.