Sukses

Jenis-Jenis Transmisi Matik dan Perkembangan Teknologinya

Mobil dengan sistem transmisi otomatis atau matik semakin digemari masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil dengan sistem transmisi otomatis atau matik semakin digemari masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan. Pengoperasian yang sederhana dan tidak banyak mengeluarkan tenaga, tentu sangat membantu saat menghadapi kemacetan.

Umumnya, sistem transmisi matik yang banyak beredar di Indonesia ada beberapa jenis, seperti matik konvensional, Continuous Variable Transmision (CVT), Dual-Clutch Transmisison (DCT) dan Automated Mechanical Transmission (AMT).

Sistem transmisi matik yang disebutkan terakhir bisa dibilang cukup unik. AMT sebenarnya transmisi manual yang dioperasikan secara otomatis.

Girboks AMT menggunakan tipe manual dengan kopling kering. Sementara perpindahan gigi dan aktivasi koplingnya diatur pompa aktuator yang dikontrol oleh modul transmisi maupun ECU girboks.

Sistem transmisi ini menjadi pilihan oleh sejumlah pabrikan lantaran untuk menekan biaya produksi hingga meminimalisir bobot mobil.

Kali ini Wuling Motors mencoba menawarkan sesuatu yang baru dengan menghadirkan transmisi i-AMT atau intelligent-Automated Mechanical Transmission (i-AMT) yang disematkan pada Wuling Cortez. Sistem transmisi dengan 5-percepatan ini mirip dengan AMT namun disebut-sebut lebih pintar.

Sekadar informasi, i-AMT milik Wuling Cortez merupakan pengembangan khusus dari Aisin yang tak lain adalah pemasok drivetrain OEM (Original Equipment Manufacturer).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Disebutkan, pengembangan khusus tersebut dilakukan pada pengontrol modulnya. i-AMT dikendalikan oleh TCM (Transmission Control Module) yang berfungsi untuk mengontrol clutch motor, shift motor, dan selector motor.

Menariknya, i-AMT Cortez mampu bekerja dengan tiga pilihan mode, yakni D Eco, D Sport dan manual. Ketiga mode ini memiliki karakter berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengendara maupun kondisi jalan.

Wuling mengklaim sistem transmisinya ini memiliki respons yang baik dan hampir tidak ada selip. Tidak cuma itu, biaya perawatannya juga lebih terjangkau dibanding transmisi otomatis konvensional karena sudah tidak memakai pelumas ATF.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, transmisi i-AMT Cortez memang memiliki perpindahan gigi lebih presisi dan jeda jauh lebih halus ketimbang AMT di mobil merek lain.

Seperti diketahui, jeda saat perpindahan gigi menjadi permasalahan umum pada sistem transmisi AMT.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini