Sukses

Tak Cuma Jadi Pelindung Kepala, Ini Fungsi Lain Helm

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Wisconsin, Amerika Serikat menyebutkan, penggunaan helm dapat mengurunkan resiko cedera tulang belakang servikal (tulang leher).

Liputan6.com, Jakarta - Helm menjadi salah satu perangkat keselamatan yang wajib digunakan lantaran mampu melindungi kepala jika terjadi kecelakaan, terutama saat berkendara sepeda motor.

Namun ternyata, helm juga memiliki fungsi lain yang tak hanya sebagai pelindung kepala, apakah itu?

Dilansir Visordown, Senin (12/3/2018), sebuah penelitian yang dilakukan University of Wisconsin, Amerika Serikat menyebutkan, penggunaan helm dapat mengurunkan resiko cedera tulang belakang servikal (tulang leher).

Secara tidak langsung, studi ini menjawab adanya fasih yang menyatakan bahwa penggunaan helm justru membuat helm leher patah, karena leher mendapat tekanan saat kecelakaan.

Namun dalam penelitian ini disebutkan, penggunaan helm justru dapat membantu tulang belakang pengendara ketika kecelakaan.

Berkaca dari sebuah kecelakaan sepeda motor di Wisconsin pada 2010 hingga 2015 yang mencapai 1.061 korban.

Dari jumlah tersebut, disebutkan sebanyak 323 pasien kecelakaan ketika menggunakan helm dan 738 pasien di antaranya tidak mengenakan helm.

Selain itu, disebutkan 7,4 persen pasien mengalami cedera tulang servical ketika menggunakan helm, sedangkan pasien yang tidak mengenakan helm angka lebih tinggi dua kali lipat, yaitu mencapai 15,4 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asyik Nih, Sekarang Ada Helm Pakai AC

Ketika berkendara di negara dengan iklim tropis, seperti Indonesia, permasalahan yang sering dialami bikers adalah kepala yang kepanasan. Namun, hal tersebut akan segera teratasi dengan helm ini.

Dilansir Autoevolution, dilansir Sabtu (3/2/2018), salah satu perusahaan asal India, BluArmor, bakal meluncurkan sistem pendingin di helm.

Pelindung kepala yang diberi nama BluSnap ini akan memiliki perangkat yang dioperasikan dengan baterai dan mampu mengalirkan udara sejuk ke dalam helm dan kepala bikers.

Namun, helm ini sepertinya akan mengganggu aerodinamis helm. Namun, dalam kondisi lalu lintas yang padat, sepertinya kepala yang dingin lebih baik dibanding harus mengalirkan udara seperti saat balapan.

Untuk harganya, sistem pendigin untuk helm canggih ini akan dibanderol US$25 atau setara dengan Rp 330 ribuan.

Helm ini akan dilengkapi reservoir air, kipas angin listrik, radiator kecil, dan saringan udara. Prosesnya, efek penguapan air pada radiator akan mengalir ke wajah pengendara, dengan udara dingin. Proses tersebut sama dengan saat tubuh Anda berkeringat.

Pembuat helm memperkirakan, dengan sistem ini, bakal ada penurunan suhu antara 6 sampai 15 derajat celsius. Tentu saja, itu tergantung seberapa lembab udara di sekitar pengendara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.