Sukses

Ikut Tren, Tukang Pos Bakal Antar Surat Pakai Mobil Listrik

Salah satu perusahaan pos di London, Inggris, Royal Mail, sudah menguji coba kendaraan listrik untuk mengantarkan surat.

Liputan6.com, Jakarta - Era kendaraan listrik sudah tidak bisa dihindarkan lagi, bahkan beberapa negara Eropa, seperti Inggris dan Prancis, sudah menyatakan sikap bakal melarang penjualan mobil konvensional pada masa mendatang.

Selain sebagai alat mobilitas, mobil listrik juga akan merambah sektor bisnis lain, seperti kantor pos. Bahkan, salah satu perusahaan pos di London, Inggris, Royal Mail, sudah menguji coba kendaraan listrik untuk mengantarkan surat.

Kendaraan listrik yang bakal digunakan Royal Mail ini bakal berbentuk van, dan memiliki beberapa desain. Kendaraan yang dihadirkan oleh Arrival, produsen truk listrik yang berbasis di Banbury, Inggris, ini akan memiliki desain kotak yang futuristik dan menawan.

Seperti dilansir Motor1, Jumat (25/8/2017), Royal Mail bakal menggunakan sembilan unit van listrik, dengan berbagai ukuran, mulai 3,8 ton hingga 8,2 ton. Truk listrik ini akan digunakan secara eksklusif untuk mengantar surat ke pusat distribusi, dan memiliki jarak tempuh hingga 161 km.

"Kendaraan listrik ini harganya sama dengan truk diesel, dan jadi keuntungan bagi perusahaan yang berada di kota besar, seperti London," jelas Denis Sverdlov, CEO Arrival.

Saat ini, Royal Mail telah mengklaim memiliki 100 van listrik, dan truk listrik baru ini akan dievaluasi dalam beberapa bulan ke depan.

Dengan pelarangan mobil berbahan bakar bensin dan diesel, mobil ini sepertinya bakal berguna, bahkan untuk bisnis komersial. Selama mobil listrik ini memiliki desain yang unik dan keren, sepertinya masyarakat akan menerima hal tersebut.

Simak juga video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Larangan Mobil Bensin

Mengikuti jejak Prancis, Inggris juga bakal melarang penjualan mobil bertenaga bensin dan diesel pada 2040. Hal ini untuk terus menekan polusi udara yang semakin parah, di berbagai belahan dunia termasuk Negeri Ratu Elizabeth.

Dilaporkan Guardian, rencana yang akan dirilis sebelum akhir bulan ini, menurut juru bicara pemerintah, bakal membantu mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kualitas udara di Inggris.

"Kualitas udara yang buruk adalah risiko lingkungan terbesar terhadap kesehatan masyarakat Inggris, dan pemerintah bertekad untuk mengambil tindakan yang kuat dalam waktu sesingkat mungkin," kata seorang juru bicara pemerintah Inggris, seperti dilansir Carscoops.

Sebelum melakukan larangan langsung, pemerintah Inggris juga akan menerapkan sejumlah langkah lain, termasuk mengganti bus dan transportasi umum dengan mesin ramah lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.