Sukses

Bosch Renningen Campus, Beragam Teknologi Canggih Lahir di Sini

Jurnalis Liputan6.com berkesempatan mengunjungi pusat riset Bosch GmbH di Stuttgart, Jerman.

Liputan6.com, Stuttgart - Untuk menciptakan teknologi canggih dibutuhkan pusat riset dengan fasilitas lengkap. Hal tersebut sangat disadari oleh Robert Bosch GmbH, perusahaan engineering yang juga banyak memasok komponen otomotif.

Sebagai perusahaan multinasional, mereka punya pusat riset di banyak negara, termasuk di negeri asalnya sendiri, Jerman. Dalam acara Bosch Mobility Experience 2017, yang dihelat di Jerman, 5 sampai 6 Juli kemarin, jurnalis Liputan6.com Rio Apinino berkesempatan mengunjungi pusat riset tersebut atas undangan Bosch Indonesia.

Bosch Renningen Campus terletak di wilayah pinggiran kota Stuttgart. Di sini terdapat 1.700 peneliti dari berbagai disiplin ilmu, layaknya sebuah kampus, dari mulai elektro, teknik mesin, komputer, kimia, fisika, biologi, hingga ahli sistem mikro.

Dalam kunjungan tersebut, puluhan jurnalis dari banyak negara diajak untuk mengenal lebih dekat fasilitas riset ini. Pemandu mengatakan bahwa pusat riset ini terdiri dari satu bangunan utama, 11 laboratorium dan workshop, 2 gedung perawatan, 270 ruang pertemuan, serta area uji coba.

Meski terbagi-bagi, tapi pada dasarnya seluruh wilayah kampus dikondisikan menjadi tempat kerja. Di sini tata letak bangunan didesain sedemikian rupa sehingga bisa jadi tempat yang nyaman untuk berdiskusi. Tak lupa, koneksi Wifi menjangkau seluruh area kampus.

Layaknya pusat riset, di sini para peneliti bekerja menciptakan produk-produk baru dengan fokus di bidang software, sensor teknologi, otomatisasi, sistem asistensi berkendara, teknologi baterai, dan sistem powertrain otomotif. Ada dua riset utama yang sempat dipresentasikan oleh pemandu.

Pertama adalah soal big data, dan bagaimana Bosch mengelolanya, dan yang kedua adalah teknologi mikro dan nano. Untuk yang kedua, Bosch telah mengembangkannya sejak tahun 1995, dan sejak itu sudah ada sekira 1.000 paten yang mereka daftarkan, termasuk sensor airbag.

Pusat riset dengan luas 100 hektar ini juga berperan sebagai sentra penghubung berbagai lokasi penelitian lain milik Bosch dari beragam divisi di seluruh dunia.

Sejarah pembangunan

Bosch Renningen Campus pertama kali dibangun pada 11 Juni 2012, dan selesai hanya dala waktu dua tahun. Yang menarik, ground breaking bangunan ini persis pukul 5.19 pagi, ketika ayam kokok berbunyi.

Ditarik lebih ke belakang, lokasi ini adalah bekas pangkalan militer milik National Socialists (Nazi). Situs ini adalah hasil pembukaan hutan pada akhir tahun 1930an. Saat ini, sebagian lahan juga masih dipakai sebagai tempat latihan militer Jerman.

 

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.