Sukses

Strategi Wuling Ramaikan Pasar Mobil `Sejuta Umat` Indonesia

Xu Feiyun, Presiden Direktur SGMW, mengatakan titik tolak mereka memilih segmen adalah selera konsumen.

Liputan6.com, Cikarang - Multi Purpose Vehicle (MPV) adalah segmen yang gemuk, dalam arti banyak merek yang 'bermain' di dalamnya. Meski begitu, hal ini tidak membuat gentar pabrikan baru asal Tiongkok, SAIC Motor Corp. untuk turut serta berkompetisi.

SAIC, bekerja sama dengan General Motors (GM), beberapa waktu lalu membentuk perusahaan patungan bernama SAIC-GM-Wuling (SGMW). Dengan menggunakan merek Wuling, mereka berencana meramaikan pasar otomotif Tanah Air dengan merilis model MPV yang hadir pada 2017 nanti.

Itu artinya, mereka harus siap bersaing dengan jenama lain seperti Toyota, Daihatsu, Nissan, dan Honda yang telah mapan bermain di segmen MPV. Lalu, apa yang membuat Wuling percaya diri bermain di segmen ini?

Xu Feiyun, Presiden Direktur SGMW, mengatakan titik tolak mereka memilih segmen adalah selera konsumen. Untuk diketahui, segmen MPV nasional terbilang besar. Data Gaikindo menyebut, hingga November MPV merajai penjualan mobil dengan kontribusi sebesar 300.737 unit atau setara dengan 31,9 persen penjualan mobil nasional.

"Pasarnya itu paling besar. Konsumen Indonesia itu mementingkan keluarga, maka MPV lah pilihan mereka. Itu artinya pula, konsumen pasti menyukainya. Itu dia kenapa kami bermain di sini," ujarnya saat meninjau pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (7/1/2015).

Saat ditanya apakah MPV Wuling sanggup bersaing dengan kompetitor atau tidak, Feiyun tampak optimis. Ia mengatakan bahwa produknya nanti minimal dapat bersaing dan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen. "Kami bisa bersaing di pasar ini," tambahnya.

Ia mengaku kelebihan produknya nanti akan ada di segi fungsi. "Dari fungsinya. Itu akan lebih memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Feiyun. Meski demikian, ia masih enggan menjabarkan lebih lanjut apa spesifiknya fungsi-fungsi yang dimaksud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.