Sukses

Ini 2 Trikyang Dilakukan Orang Ber-EQ Tinggi Supaya Lebih Persuasif

Baik itu meminta bantuan tetangga atau mengarahkan kembali rekan kerja dalam tim proyek, bersikap persuasif dalam kehidupan profesional maupun pribadi adalah skill yang berguna.

Liputan6.com, Jakarta - Baik itu meminta bantuan tetangga atau mengarahkan kembali rekan kerja dalam tim proyek, bersikap persuasif dalam kehidupan profesional maupun pribadi adalah skill yang berguna.

“Orang dengan kecerdasan emosional atau EQ tinggi umumnya lebih baik dalam meyakinkan orang lain untuk melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang mereka,” Kata Dosen Perilaku Organisasi di Universitas Stanford, Matt Abrahams, yang juga menjadi penulis dalam buku “Think Faster, Talk Smarter: How To Speak Successfully When You’re Put on The Spot.”

Berikut ini dua hal yang mereka lakukan untuk memiliki skill persuasif yang lebih baik daripada kebanyakan orang, menurut Abrahams, melansir CNBC.

Mereka Menghilangkan Sesuatu yang Jadi Penghambat

Ketika seseorang memutuskan apakah akan melakukan perubahan atau tidak, mereka mungkin mengevaluasi dua faktor, yaitu pendorong dan penghambat.

Mempromosikan kelebihan adalah alasan mengapa kamu harus melakukan sesuatu. Namun, ada penghambat yang kamu hadapi.

“Saya bisa memberi semua alasan mengapa kamu harus melakukan sesuatu, tetapi itu mungkin tidak cukup karena ada kekuatan yang menghambatnya,” kata Abrahams. “Seseorang dengan EQ tinggi mungkin fokus pada pengendalian kekuatan.”

Katakanlah kamu memperhatikan seorang teman yang berjuang melawan anxiety dan kamu ingin meyakinkan mereka untuk mencoba melakukan meditasi. Daripada memberi tahu mereka manfaat meditasi, kamu bisa menawarkan untuk melakukannya bersama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mereka tahu apa yang penting bagi orang lain

“Orang yang memiliki EQ tinggi mencoba menghubungkan hal-hal yang sudah kamu lakukan dengan apa yang mereka ingin kamu lakukan,” kata Abrahams.

Hal ini lebih alami bagi mereka karena mereka pandai mengajukan pertanyaan dan mengingat detail tentang kehidupan orang lain.

Katakanlah kamu sedang menyusun presentasi dan membutuhkan seseorang untuk mendesain visualnya. Orang dengan EQ yang tinggi akan dapat mengingat bahwa seorang kolega baru-baru ini memberitahu mereka bahwa mereka mencari lebih banyak peluang desain grafis dan meminta bantuan mereka.

“Orang dengan EQ tinggi lebih baik dalam memahami apa yang penting bagi orang lain,” katanya. “Mereka sensitif dan mengingat apa yang dilakukan orang.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.