Sukses

BNPB: Gunung Kelud Kemungkinan Tidak Terjadi Erupsi Besar Lagi

Hujan abu menyebar di beberapa wilayah yakni Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang dan lainya

Erupsi Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur meletus Kamis 13 Februari malam diperkirakan akan tidak akan terjadi erupsi susulan yang lebih besar dari sebelumnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, erupsi Gunung Kelud saat ini masih berlangsung, meskipun terjadi penurunan. Tremor-tremor juga masih terus berlangsung.

"PVMBG memprediksikan kemungkinan tidak akan terjadi erupsi besar lagi seperti erupsi yang terjadi pada Kamis pukul 23.30 WIB. Erupsi pertama pukul 22.50 WIB, kemudian disusul erupsi besar 23.30 WIB," ujar Sutopo, dalam pesan elektroniknya, Jumat (14/2/2014).

Sutopo menambahkan, BNPB, BPBD, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Hujan abu menyebar di beberapa wilayah yakni Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, dan Temanggung.

Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai 6 jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.50 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas.

Perubahan status Gunung Kelud relatif sangat cepat, dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu 2 Februari 2014, dan berubah lagi menjadi siaga pada Senin 10 Februari 2014 pukul 16.00 WIB. Pada Kamis 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB berubah statusnya menjadi Awas.

Gunung Kelud pernah meletus sampai 25 kali, rentang 1000 tahun sampai tahun 2007, dengan puluhan ribu korban jiwa maupun materiil. Gunung tersebut meletus terakhir pada 2007 tapi secara 'efusif' atau tertahan. (Rmn)

Baca juga:

Terimbas Abu Gunung Kelud, Solo Liburkan Sekolah
Hujan Abu Erupsi Kelud di Surabaya, Jarak Pandang Sangat Terbatas
Bandara Solo Ditutup Akibat Abu Gunung Kelud, Jarak Pandang 25 Cm

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.