Sukses

Kontroversi Peluncuran Kancil Masih Berlanjut

Para sopir bajaj umumnya keberatan dengan mekanisme penggantian bajaj dengan kancil. Harga Kancil yang mencapai lebih dari Rp 30 juta itu dinilai terlalu tinggi mengingat kendaraan tersebut juga belum teruji kemampuannya.

Liputan6.com, Jakarta: Kontroversi peluncuran kendaraan angkutan niaga cilik irit dan lincah (Kancil) sebagai pengganti bajaj di Jakarta terus berlanjut. Meski sudah mendapatkan izin operasi dari Pemerintah Daerah Jakarta, keberadaan Kancil di sejumlah wilayah mendapat tentangan dari sopir maupun pemilik bajaj. Umumnya, para sopir bajaj keberatan dengan mekanisme penggantian bajaj dengan Kancil.

Menurut sejumlah pemilik bajaj, baru-baru ini, harga Kancil yang mencapai lebih dari Rp 30 juta dinilai terlalu tinggi. Soalnya, kendaraan tersebut belum teruji kemampuannya. Apalagi, sopir Kancil hampir seluruhnya tak berasal dari sopir bajaj. Umumnya, produsen Kancil sudah menyiapkan sopir yang akan mengemudikan kendaraan itu. Kendati begitu, mereka sejauh ini hanya bisa pasrah karena tak tahu lagi harus mengadu terhadap kenyataan tersebut.

Kondisi di atas memang bukan tanpa alasan. Beberapa waktu silam, ratusan pemilik dan sopir bajaj yang menamakan diri Paguyuban Tolong Menolong Masyarakat Bajaj Jakarta berdemonstrasi di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta [baca: Ratusan Pemilik Bajaj Memprotes Pengadaan Kancil]. Para pengendara bajaj ini memprotes rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggantikan kendaraan asal India itu dengan Kancil. Massa juga mempertanyakan keputusan yang diambil Pemprov DKI yang tak melibatkan para pengemudi bajaj.

Seperti diketahui, Kancil memang memiliki banyak kelebihan ketimbang bajaj. Dari bentuk fisik, kendaraan yang telah direncanakan sejak 1999 ini lebih cantik karena terbuat dari serat kaca. Begitu juga dengan daya angkut. Kendaraan yang diujicobakan pada 2002 ini mampu mengangkut lebih banyak penumpang ketimbang bajaj. Kandungan lokal komponen Kancil juga lebih besar ketimbang bajaj yang peninggalan produksi India [baca: Mobil Kancil Diujicoba Sopir Bajaj].(ORS/Raditiyo Wicaksono dan Agus Priyatno)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini