Sukses

Akses Plaza Semanggi Bikin Macet, Ahok: Mereka Gunakan Veteran

Wagub Ahok mengaku tengah berupaya untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh akses keluar masuk kendaraan di mal.

Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya agar akses keluar masuk kendaraan di Plaza Semanggi ditutup karena dinilai menjadi biang kemacetan di kawasan tersebut.

Meski demikian, hal itu tidaklah mudah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui ada kendala utama bila ingin menutup akses keluar masuk Plaza Semanggi. Rintangan itu adalah bagaimana melobi pihak Legiun Veteran RI (LVRI) yang letaknya satu kompleks dengan Plaza Semanggi.

Menurut Ahok, yang menjadi masalah adalah Lippo Group sebagai pemilik Plaza Semanggi terkesan mengandalkan LVRI untuk melawan rencana penutupan akses jalan. Misalnya saat pemasangan separator di depan Plaza Semanggi pada 2 tahun lalu. Saat itu para veteran menolak keras. Pemprov DKI tidak berani berseteru dengan para pejuang bangsa tersebut.

"Masalahnya mereka (Lippo Group) ngandelin veteran. Mereka (veteran) dulu berjuang sampai mati buat kita. Masak kita (di)suruh hadepin mereka. Pusing kita," ungkap Basuki alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mencurigai pihak Lippo memberikan sejumlah dana dari hasil penyewaan Gedung Plaza Semanggi kepada LVRI. Sehingga perusahaan tersebut terkesan dilindungi oleh para veteran yang menolak penutupan akses jalan ke mal itu.

"Lippo nyewain gedung itu dan mereka (veteran) dapat duit kayaknya. Makanya, kita mesti cari tahu. Kalau udah ribut pasti ketahuan belangnya," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Ia juga menegaskan, tidak hanya jalan Plaza Semanggi, tetapi juga Pemprov DKI yang akan mulai memantau kondisi lalu lintas di setiap kawasan pusat belanja atau mal. Bila ditemukan bahwa akses keluar masuk mal tersebut ternyata yang menyebabkan kemacetan, akan dilakukan penutupan. "Pokoknya semualah sikat!" tandas Ahok. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.