Sukses

Dana `Blusukan` Rp 1,7 Miliar, Ahok: Itu Omong Kosong

Kita dapat pendapatan besar buat bantu yang lain juga. Seperti buat anak yang nggak bisa sekolah misalnya," ujar Ahok.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok membantah dana operasional alias dana 'blusukan' sebesar Rp 1,7 miliar per bulan menjadi `pendapatan` pribadi. Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini mengaku dana yang disebut LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) itu justru juga diberikan kepada warga yang membutuhkan. Menurutnya dana tersebut sudah ditransparansikan.

"Ah itu omong kosong! Kita lakukan transparansi dari awal. Kita dapat pendapatan besar buat bantu yang lain juga. Seperti buat anak yang nggak bisa sekolah misalnya," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Senin, (2/12/2013).

Pemberian bantuan dari dana operasional itu dilakukan karena banyak warga yang datang kepadanya dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk minta bantuan. Dengan jumlah gaji dan tunjangan yang dimiliki Jokowi-Ahok, tidak mungkin dirinya bisa memberikan bantuan kepada warga yang datang menemuinya. Karena itu, uang sebesar Rp 1,7 miliar dialokasikan untuk bantuan bagi warga.

"Pas nggak masuk anggaran, kita pakai anggaran dari situ. Saya sama Pak Jokowi nggak bakal pakai duit gaji (untuk bantu warga). Kan nggak cukup. Gaji pokok saya sekitar Rp 7 juta. Mana cukup bantu warga lain," imbuh Ahok.

Ahok enggan mengomentari lebih dalam terkait dana Rp 1,7 miliar yang disebut Fitra. Terlebih, Jokowi secara tegas mengatakan uang tersebut merupakan dana operasional yang juga diterima oleh kepala daerah lainnya.

"Intinya kita semua transparan. Silahkan bisa dilihat kan. Di poster di website, ada semua. Kita nggak asal ngomong semua bisa akses," tandas Ahok. (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini