Sukses

Kejar Setoran Jadi Alasan Sopir Angkutan Umum Terobos Busway

Ecep (32), salah seorang sopir mikrolet 16 jurusan Kampung Melayu-Pasar Minggu nekat menerobos busway agar menghindari macet.

Aksi kendaraan bermotor menerobos jalur bus Transjakarta masih terlihat di Jalan Otto Iskandar Dinata, Jatinegara, Jakarta Timur. Mereka menerobos saat lalu lintas di jalur umum sedang macet.

Ecep (32), salah seorang sopir mikrolet 16 jurusan Kampung Melayu-Pasar Minggu, menerobos busway agar menghindari macet yang biasanya terjadi di pintu masuk Terminal Kampung Melayu.

"Dari lampu merah sudah macet. Supaya cepat ya masuk saja. Lagipula nggak ada busway yang lagi lewat," kata Ecep saat ditemui di Terminal Kampung Melayu, Rabu (13/11/2013).

Menurut Ecep, macet dapat mempengaruhi penghasilannya. Karena macet, dia tidak bisa dengan cepat masuk terminal dan jalan kembali.

"Kita kan kejar setoran, Mas. Kalau nunggu macet, kapan dapatnya? Di sini angkot juga banyak. Kalau busway kan nggak pakai setoran," ujarnya.

Ecep sebenarnya takut dengan ancaman denda Rp 1 juta yang dikenakan bagi pelanggar. Namun, dia terpaksa menerobos agar setorannya tidak hilang. "Ya mau bagaimana lagi? Kalau ditilang ya ditilang saja," ucapnya.

Sementara itu John, sopir mikrolet 28 jurusan Kampung Melayu-Pondok Gede setuju dengan aturan denda yang akan diterapkan pihak kepolisian. Namun, denda itu dirasa masih kurang besar jika dimaksudkan untuk memberi efek jera.

"Denda silakan, kalau Rp 1 juta saya rasa kurang. Kalau memang mau jera sekalian saja Rp 10 juta. Nyatanya masih pada nerobos kan," katanya.

John pun mengatakan, harus ada aturan lagi yang mengatur bus Transjakarta tidak boleh masuk ke jalur umum jika sudah memiliki jalur khusus.

"Transjakarta juga nggak boleh dong masuk jalur umum. Sekalipun mogok, harus cepat-cepat diderek, jadi tidak perlu bus yang lain sampai masuk ke jalur umum," tegasnya.

Sementara, petugas lalu lintas di pos Terminal Kampung Melayu, Aipda Ibnu, mengakui saat lalu lintas sedang padat, banyak pengendara yang masuk ke jalur bus Transjakarta.

Kemacetan biasa terjadi pada pagi hari mulai pukul 06.30-09.00 WIB dari arah Cawang menuju Jatinegara. Sebaliknya, untuk sore hari biasanya kepadatan kendaraan dari arah Jatinegara menuju Cawang terjadi sejak pukul 17.00 WIB-20.00 WIB.

"Nah, di jam-jam itu, biasanya pengendara banyak tergoda masuk ke busway karena macet," terangnya.

Namun, kondisi itu sudah berkurang sejak sosialisasi denda besar mulai gencar. Bahkan, menurut Ibnu, penurunan bisa mencapai 30 persen.

"Sudah lebih baik. Turunnya kira-kira 30 persen. Tapi namanya pengendara bandel dan ngeyel masih ada saja. Itu kita tindak," tandas Ibnu. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.