Sukses

[VIDEO] Seorang Pria Muncul Mengaku Pemilik Lahan Buaran

Seorang pria mengaku sebagai anak pemilik berhektare-hektare lahan di Buaran, Klender, Jakarta Timur.

Permasalahan baru terungkap dari penggusuran lahan di Buaran, Jakarta Timur, yang berujung bentrok dini hari tadi. Seorang pria mengaku sebagai anak pemilik berhektare-hektare lahan, yang juga diklaim sebuah perusahaan swasta. Akibat penggusuran, arus lalu lintas terganggu. Sore ini, baru satu lajur jalan yang bisa dilewati.

Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (9/10/2013), dengan geram, pria ini melarang pemilik usaha mengeluarkan barang-barang mereka dari bangunan yang akan dieksekusi, di Buaran, Jakarta Timur. Dia mengklaim sebagai anak pemilik sah berhektare-hektare lahan yang akan digusur, atas klaim PT Graha Cipta Karisma.

Dia mengklaim tanah yang digusur, milik sang ayah M Rais yang masih hidup. Selama puluhan tahun, lahan itu disewakan kepada sejumlah pemilik usaha seperti las, furnitur, maupun untuk hunian.

Siang tadi, Satpol PP berupaya mengosongkan 9,5 hektare lahan di Buaran, Klender, Jakarta Timur. Rumah-rumah tanpa izin mendirikan bangunan itu dianggap berdiri di atas tanah yang diklaim perusahaan swasta. Dari 400 lebih bangunan, tersisa sekitar 80-an yang akan digusur. Sebagian besar penghuni lain sudah pindah, setelah menerima uang kerohiman.

Di tengah penggusuran, tanpa diketahui asalnya, api muncul di tengah bangunan semi permanen ini. Kepanikan pun melanda warga yang berusaha menyelamatkan barang barang berharga mereka.

Rabu dini hari, warga yang menolak penggusuran, memblokade Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur. Selain itu, mereka juga membakar halte busway Buaran. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perusakan itu harus ditindak.

Hingga sore ini, koridor 11 Transjakarta, jurusan Kampung Melayu, belum dapat beroperasi. Arus lalu lintas yang tertutup barang-barang korban gusuran, belum sepenuhnya normal. Baru satu lajur, yaitu dari arah Buaran menuju Klender, yang bisa dilewati. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.