Sukses

Gara-Gara Calon Kalah, Massa PDIP Tegal Mengamuk

Ratusan kader PDIP mengamuk menyusul kekalahan Ketua DPC Agil Abdurohim dalam pemilihan Wali Kota Tegal periode 2004-2009. Mobil, bendera, kaos serta atribut partai menjadi korban amukan pendukung Agil.

Liputan6.com, Tegal: Ratusan kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengamuk. Massa dilaporkan membakar mobil operasional partai, ratusan bendera, kaos, dan atribut partai di depan Kantor Dewan Pimpinan Cabang Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (19/1). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kemarahan atas kekalahan Ketua DPC PDIP Kota Tegal Agil Abdurohim dalam pemilihan Wali Kota Tegal periode 2004-2009. Ironisnya, aksi tersebut dipimpin langsung Agil Abdurohim.

Menurut Agil, aksi tersebut terpaksa dilakukan menyusul kekecewaannya terhadap sikap DPP PDIP yang tak merekomendasikan pencalonan dirinya. Karena itu, ia beserta para pendukungnya menyatakan keluar dari partai berlambang banteng tersebut.

Aksi anarkis tersebut sempat membuat ratusan toko di sekitar lokasi kejadian terpaksa ditutup. Sedangkan para pengunjuk rasa baru membubarkan diri setelah polisi tiba di lokasi kejadian. Tapi, para pengunjuk rasa tetap melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki menuju Hotel Bahari Inn, tempat anggota DPRD menjalani masa karantina.

Pemilihan wali Kota Tegal dan wakilnya untuk periode 2004-2009 dimenangkan pasangan Adi Winarso-Maufur yang didukung Fraksi Partai Golkar dengan 17 suara. Pasangan tersebut mengalahkan tiga pasangan lainnya, termasuk duet Agil Abrurohim-Muhammad Firdaus yang hanya memperoleh 10 suara.

Aksi serupa massa PDIP seperti di atas bukanlah yang pertama. Agustus 2003, massa PDIP membakar berbagai atribut partai, seperti kaos, kartu anggota, dan pakaian satuan tugas [baca: Pendukung Mardijo Membakar Atribut dan Posko PDI-P]. Aksi tersebut dilakukan menyusul kekalahan Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng Mardijo dalam pemilihan gubernur Jateng. Bahkan, Mardijo dipecat oleh DPP PDIP karena tetap mencalonkan diri pada pemilihan gubernur Jateng.(ORS/Sugihartono dan Budi Harto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.