Sukses

PWNU Jatim: Koin Emas Hasyim Ashari Haram

Peluncuran koin emas bergambar pendiri NU Hasyim Ashari dianggap tak seizin keluarga besar sang tokoh. Gus Dur akan mem-PTUN-kan Polri karena mendukung Yusuf Hasyim membatalkan acara peluncuran.

Liputan6.com, Surabaya: Sekitar 800-an santri Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur menyatakan menolak peluncuran koin emas bergambar pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Ashari. Mereka mengikuti fatwa Pengurus Wilayah NU Jatim yang menyatakan bahwa koin tersebut haram. Sebab, diproduksi perusahaan multilevel marketing PT Gold Quest yang dianggap berbau riba. Dalam unjuk rasa para santri di depan Hotel JW Marriott Surabaya, Jatim, Selasa (21/10) sore, penerbitan koin tersebut juga dinilai ilegal karena tak seizin keluarga dan ahli waris sang tokoh.

Menurut Yusuf Hasyim, anak kandung Hasyim Ashari, peluncuran koin emas bergambar bapaknya akan mencemarkan nama dirinya. Dia juga menyatakan hal ini akan meresahkan umat Islam dan keluarga besar PWNU. Sebab, PWNU Jatim jelas-jelas menegaskan menolak segala usaha yang dikelola perusahaan semacam PT Gold Quest. Tokoh yang kerap disapa Pak Ud itu lantas meminta Kepolisian Daerah Jatim mengerahkan pasukan untuk membatalkan acara peluncuran koin emas.

Pembatalan ini membuat Abdurrahman Wahid berang. Cucu Hasyim Ashari ini menyatakan heran dengan fatwa PWNU Jatim. Dia menuding alasan Pak Ud menolak koin emas berlebihan. "Omongan Hasyim kok dipercaya? Gombal!" ucap mantan Presiden itu. Sesepuh bernama panggilan Gus Dur ini juga menilai sikap Pak Ud--yang tak lain adalah pamannya--berlebihan dalam hal pengamanan acara peluncuran koin emas. "Wong terbukti nggak ada yang berantem, kok diamanin," kata Gus Dur ketus. Untuk itu dia mengancam akan menggugat Polri ke Pengadilan Tata Usaha Negara.(MTA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini