Sukses

Warga Desa Kem: GAM Membantai Transmigran

Warga mengatakan bahwa GAM membantai penduduk Desa Kem, Aceh Tengah, karena ingin menghabisi para pendatang. Pihak TNI masih mengupayakan agar tulang belulang tersebut diidentifikasi.

Liputan6.com, Aceh Tengah: Warga di sekitar Desa Kem, Kecamatan Permata, Aceh Tengah, sejak lama mengetahui bahwa kawasan tersebut menjadi basis kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Penduduk juga mengakui bahwa mereka kerap menyaksikan warga setempat dibantai GAM selama kurun waktu 1999 hingga 2002. Ini diungkapkan para warga menyusul penemuan kuburan massal di Desa Kem, Senin (23/6).

Menurut warga, Desa Kem pada awalnya ditempati para transmigran yang kemudian bercampur dengan penduduk asli. Namun, seiring dengan konsentrasi anggota GAM di wilayah itu, pembantaian demi pembantaian terhadap warga terjadi. Saksi mengatakan bahwa GAM membantai warga Desa Kem karena ingin menghabisi para pendatang.

Seperti diberitakan, TNI menemukan dua kuburan massal rakyat sipil di Desa Kem, kemarin, menyusul laporan warga. Kuburan pertama ditemukan sekitar 100 meter dari jalan utama di Desa Kem. Dalam kuburan itu ditemukan tengkorak dari sekitar 18 orang. Sedangkan pada kuburan kedua ditemukan tulang belulang dari sekitar delapan orang. Untuk menempuh kuburan kedua anggota TNI harus menempuh perbukitan, tanaman kopi, dan rawa-rawa yang cukup dalam [baca: TNI Menemukan Kuburan Massal Keganasan GAM].

Warga mengaku baru sekarang berani melaporkan perihal kuburan massal tersebut karena selama ini GAM masih berada di sekeliling mereka. Mereka berani melapor setelah anggota GAM mulai meninggalkan tempat itu seiring tekanan yang kuat dari TNI. Sejauh ini, pihak TNI masih mengupayakan agar tulang belulang tersebut diidentifikasi untuk kemudian dimakamkan kembali secara lebih layak. Pemda setempat juga berencana membangun tugu peringatan di lokasi penemuan kuburan massal. Sementara siang nanti, reporter SCTV Esther Mulyanie akan menemui keluarga korban.(SID)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini