Sukses

Pembangunan Lancar, Bupati dan Wabup Kukar Optimis RS Muara Badak Beroperasi Akhir 2024

Salah satu rumah sakit yang ditargetkan rampung dan bisa dioperasionalkan di tahun 2024 ini adalah Rumah Sakit Muara Badak.

Liputan6.com, Kukar Fasilitas kesehatan berupa rumah sakit di Kutai Kartanegara terus dikebut pengerjaannya. Salah satu rumah sakit yang ditargetkan rampung dan bisa dioperasionalkan di tahun 2024 ini adalah Rumah Sakit Muara Badak.

Dengan adanya rumah sakit tersebut, masyarakat Kutai Kartanegara tidak perlu berobat ke luar daerah seperti Samarinda, Bontang, atau Tenggarong guna mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Pasalnya, layanan kesehatan di RS Muara Badak tergolong cukup lengkap untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Terdapat lebih dari 100 tempat tidur untuk rumah sakit bertipe C ini. Selain itu, RS Muara Badak juga ditunjang dengan ruang UGD, ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang intensif, serta ruang operasi.

Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah mengungkapkan bahwa RS Muara Badak menjadi salah satu harapan masyarakat Kecamatan Muara Badak dan Marangkayu. Ia pun ingin agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar mengerjakan pembangunan rumah sakit itu dengan sebaik-baiknya.

"Mengingat anggaran yang dikucurkan tidak main-main, yakni sebesar Rp63,2 miliar dengan melibatkan lima perusahaan, mulai dari penyedia jasa, pengawas konsultan dan konsultan perencanaannya," ungkapnya.

“Untuk itu, saya minta Dinas PU dan jajaran kontraktor yang sudah mendapatkan kepercayaan ini agar melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya,” jelas Edi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimis Rampung Akhir 2024

Sementara itu, Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin optimis bahwa RS Muara Badak dapat segera diresmikan dan dapat difungsikan pada akhir tahun 2024. Ia menilai bahwa progres pengerjaan berjalan positif tanpa ada hambatan berarti.

“Mungkin kalau estimasi sekitar Agustus sampai November, kemungkinan kita sudah bisa melakukan peresmian,” ujarnya.

“Rumah sakit ini sudah on the track pembangunannya dan dari beberapa pembangunan di Kukar untuk tahun 2023-2024, RS Muara Badak ini salah satu pengerjaannya cukup baik,” jelas Rendi.

Dirinya pun menekankan, hal yang tidak kalah penting selain pembangunan fisifk, yakni sarana dan prasarana fasilitas penunjang operasional baik dari segi peralatan kesehatan hingga tenaga kesehatannya.

“Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah SDM-nya, jadi SDM-nya sekarang seperti dokter spesialis dan beberapa dokter sudah di-training kan di beberapa rumah sakit, seperti di AM Parikesit Tenggarong, di Kota Bangun dan Samboja,” ujar Rendi.

Sebagai informasi, RS Muara Badak dibangun di lahan seluas 2,5 hektare, dari total lahan yang ada seluas 7,5 hektare. Dalam pembangunannya, terdapat dua instansi yang memiliki peran penting, yakni Dinas Kesehatan dan Dinas PU Kukar.

Dinkes Kukar menyiapkan teknik analisis, Detail Engineering Design, dan pembuatan master plan-nya. Sementara Dinas PU Kukar yang melakukan pengerjaan fisiknya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.