Sukses

7 Fakta Terkait Banjir Palangkaraya yang Terjadi Akibat Luapan Air Sungai Sejak Sabtu 9 Maret 2024

Debit air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus naik. Akibatnya, sejumlah wilayah kelurahan di kota tersebut banjir karena luapan air sungai.

Liputan6.com, Jakarta - Debit air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus naik. Akibatnya, sejumlah wilayah kelurahan di kota tersebut banjir karena luapan air sungai.

Salah satu wilayah yang terdampak banjir Palangkaraya adalah warga RT 001 dan RT 002 Kelurahan Petuk Katimpun. Hingga Sabtu sore 9 Maret 2024 sudah ada 168 Kepala Keluarga (KK) atau 568 jiwa yang terdampak banjir musiman ini.

"Di wilayah RT 001 yang terdampak banjir yakni sekolah dasar, masjid dan puluhan rumah atau 56 KK. Saat ini Ketinggian air dalam rumah 15 sentimeter," ujar Lurah Petuk Katimpun, Berita Asi, melansir laman resmi Kota Palangka Raya www.palangkaraya.go.id, Rabu 13 Maret 2024.

Sedangkan di RT 02, lanjut dia, dilaporkan bahwa Jalan yang terendam sepanjang 1,2 kilometer dengan ketinggian 5 sampai 140 sentimeter, Paud 1 unit, rumah 25 unit atau 110 KK. Sedangkan ketinggian air dalam rumah sekitar 15 sentimeter.

Kemudian menurut Lurah Langkai, Sri Wanti, dapur umum menyiapkan konsumsi nasi bungkus yang segera didistribusikan kepada para pengungsi dan warga yang membutuhkan di posko pengungsian.

"Posko penanggulangan banjir dan dapur umum telah didirikan untuk menyediakan konsumsi bagi warga yang terdampak serta memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan," kata dia.

Pj Wali Kota Palangkaraya Hera Nugrahayu pun telah meninjau posko pengungsian warga terdampak banjir sekaligus memimpin Rapat Koordinasi Hari Pertama Peningkatan Status Tanggap Darurat Banjir di Kota Palangkaraya, bertempat di Posko SDN 1 Langkai, Senin 11 Maret 2024.

Dalam kesempatan itu, Hera menyampaikan bahwa kunjungannya dalam rangka memastikan warga pengungsi banjir tertangani dengan baik.

Berikut sederet fakta terkait banjir Palangkaraya yang terjadi sejak Sabtu sore 9 Maret 2024 akibat luapan air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Banjir Terjadi Akibat Luapan Air Sungai

Debit air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus naik. Akibatnya, sejumlah wilayah kelurahan di kota tersebut banjir karena luapan air sungai.

Salah satu wilayah yang terdampak banjir Palangkaraya adalah warga RT 001 dan RT 002 Kelurahan Petuk Katimpun. Hingga Sabtu sore 9 Maret 2024 sudah ada 168 Kepala Keluarga (KK) atau 568 jiwa yang terdampak banjir musiman ini.

"Di wilayah RT 001 yang terdampak banjir yakni sekolah dasar, masjid dan puluhan rumah atau 56 KK. Saat ini Ketinggian air dalam rumah 15 sentimeter," ujar Lurah Petuk Katimpun, Berita Asi, melansir laman resmi Kota Palangkaraya www.palangkaraya.go.id, Rabu 13 Maret 2024.

Sedangkan di RT 02, lanjut dia, dilaporkan bahwa Jalan yang terendam sepanjang 1,2 kilometer dengan ketinggian 5 sampai 140 sentimeter, Paud 1 unit, rumah 25 unit atau 110 KK. Sedangkan ketinggian air dalam rumah sekitar 15 sentimeter.

"Untuk sementara aktivitas warga masih normal, sedangkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat sudah diungsikan ke Katimpun atas," jelas Berita Asi.

Saat ini, menurut dia, para warga harus menggunakan transportasi perahu kelotok.

Berita Asi menegaskan, saat ini semua pihak sudah melakukan pemantauan kondisi banjir di wilayahnya, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak banjir.

 

3 dari 8 halaman

2. Posko Pengungsian dan Dapur Umum Disiapkan

Sementara itu, Kelurahan Langkai sebagai salah satu wilayah yang terdampak banjir, telah bergerak cepat dalam penanganan dampak banjir dengan mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di SD Negeri 1 Palangkaraya, Minggu 10 Maret 2024.

Langkah tersebut diambil untuk membantu warga yang terdampak banjir dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Posko pengungsian banjir dan dapur umum sudah beroperasi dengan menyediakan nasi bungkus untuk warga terdampak banjir.

Lurah Langkai, Sri Wanti mengatakan dapur umum menyiapkan konsumsi nasi bungkus yang segera didistribusikan kepada para pengungsi dan warga yang membutuhkan di posko Pengungsian.

"Posko penanggulangan banjir dan dapur umum telah didirikan untuk menyediakan konsumsi bagi warga yang terdampak serta memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan," kata dia.

Hingga saat ini, lanjut Sri, jumlah pengungsi yang terdata mencapai 66 KK dan kemungkinan dapat bertambah mengingat pendataan terus dilakukan.

Sri Wanti berharap langkah-langkah ini diharapkan dapat meringankan kesulitan warga terdampak banjr dan terus mengawasi situasi serta memberikan bantuan yang diperlukan kepada warga terdampak banjir.

 

4 dari 8 halaman

3. Pj Wali Kota Palangkaraya Pimpin Apel Kesiapsiagaan dan Tinjau Langsung Lokasi Banjir

Pj Wali Kota Palangkaraya Hera Nugrahayu memimpin Apel Kesiapan Penanganan Banjir di Wilayah Kota Palangkaraya, bertempat di Jalan Wahidin Sudirohusodo Palangka Raya, Selasa 12 Maret 2024. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala OPD, Camat, Lurah, Personel TNI, Polri, serta Tim Relawan.

"Kegiatan Apel ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian kita atas bencana alam yang terjadi," ujar Hera melansir laman resmi Kota Palangkaraya www.palangkaraya.go.id.

Selain itu, rapat yang dipimpin oleh Hera didampingi unsur FKPD, Kepala BPBD Kota Palangka Raya serta sejumlah Kepala OPD guna memastikan langkah langkah upaya penanganan banjir.

"Yang paling utama masyarakat yang di evakuasi kita siapkan penampungan, kita siapkan bahan-bahan logistik, makanan, dan obat-obatan serta keperluan lainnya," tegas Hera.

Hera meminta seluruh elemen di lapangan untuk bergerak cepat dalam melakukan berbagai upaya penanganan, terkhusus penanganan pascabencana. Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan pasukan serta sarana dan prasarana pendukung dalam penanganan banjir.

Hera kemudian meninjau langsung sekaligus memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di beberapa wilayah. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kawasan Flamboyan Bawah, Pelabuhan Rambang.

Lalu dilanjutkan ke kawasan permukiman warga di Dermaga Kereng Bangkirai, Pahandut Sebrang, Kelurahan Tahai, dilanjutkan ke Kelurahan Marang Kecamatan Bukit Batu.

Dalam kunjungan tersebut, Hera menyerahkan secara simbolis bantuan paket bahan pokok kepada warga yang selanjutnya bantuan akan didistribusikan oleh BPBD Kota Palangkaraya ke seluruh warga di beberapa titik yang terdampak banjir.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Kasatpol PP Kota Palangka Raya, Kadishub Kota Palangka Raya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta para relawan.

 

5 dari 8 halaman

4. Sebanyak 5.773 Orang Terdampak Banjir

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya Hendrikus Satriya Budi menyebut, hingga Senin 11 Maret 2024 sudah ada 18 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan terdampak banjir akibat meluapnya air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan.

"Akibat banjir musiman ini, sudah berdampak terhadap 5.773 jiwa atau 2.470 kepala keluarga (KK), bahkan dari sebagian dari mereka ada yang mengungsi karena rumah meraka terendam," ujar Budi, sapaan akrabnya, dikutip Liputan6.com dari laman resmi Kota Palangkaraya www.palangkaraya.go.id, Rabu 13 Maret 2024.

Budi melaporkan, berdasarkan laporan dari para lurah, ada sebanyak 1.181 rumah warga yang tergenang dan air masuk sampai ke lantai rumah.

Menurut dia, saat ini, BPBD sudah mendirikan posko pengungsian di Kelurahan Langkai dan Kelurahan Palangka. Posko ini untuk menampung sementara bagi warga yang rumahnya terendam banjir Palangkaraya.

"Pemerintah Kota Palangkaraya dan BPBD terus memberikan bantuan kepada warga terkena dampak banjir yang dipastikan terus meluas," ucap Budi.

 

6 dari 8 halaman

5. Pemkot Palangkaraya Perbanyak Imbauan Waspada Banjir

Sejak Minggu siang 10 Maret 2024, Pemerintah Kota atau Pemkot Palangkaraya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memperbanyak pemasangan spanduk waspada banjir.

Hal tersebut dilakukan karena sampai saat ini kondisi banjir tak kunjung surut, bahkan cenderung naik, sehingga sudah ada 18 kelurahan yang dilaporkan terdampak.

Dengan meningkatnya intensitas banjir ini, maka dikhawatirkan akan berdampak terhadap keselamatan masyarakat. Akibat banjir ini, dilaporkan sudah ada seorang pelajar dilaporkan tenggelam.

Oleh karena itu, tim BPBD Kota Palangka Raya terus memasang spanduk waspada banjir. Di antaranya di wilayah Kalurahan Petuk Katimpun, karena di sini setiap sore selalu dikunjungi ratusan anak-anak untuk bermain di jalan utama yang terendam banjir.

"Diharapkan dengan diperbanyaknya pemasangan spanduk waspada ini bisa mengingatkan masyarakat, utamanya anak-anak agar tidak bermain-main di lokasi banjir, terlebih bagi mereka yang belum bisa berenang," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangkaraya Hendrikus Satriya Budi.

Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau para orang tua agar tidak membiarkan anak-anaknya untuk bermain di lokasi banjir sendirian, tapi harus dijaga dan selalu diawasi agar tetap aman.

 

7 dari 8 halaman

6. Ada 310 KK Terdampak Banjir di Petuk Katimpun

Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan paket sembako kepada masyarakat terdampak banjir di Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangkaraya, Rabu 13 Maret 2024.

Total ada 310 KK warga yang terdampak banjir di wilayah Kelurahan Petuk Katimpun mendapat bantuan paket sembako berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir.

Penerima bantuan sembako gratis ini tersebar di RT 001, RT 002, dan RT 003. Bantuan tersebut langsung disalurkan oleh ketua RT dan dibantu oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan relawan.

Lurah Petuk Katimpun, Berita Asi mengatakan penyaluran bantuan ini merupakan bentuk gerak cepat dari Pemerintah Kota Palangka Raya terhadap masyarakatnya yang saat ini dilanda musibah banjir.

"Banjir tahun ini cukup lama. Debit air tak kunjung surut. Aktivitas masyarakat terganggu. Mereka tak bisa bekerja seperti biasanya," ucap Berita Asi.

Oleh karena itu lanjutnya, dalam kondisi banjir ini mereka tidak punya penghasilan dan sangat membutuhkan bantuan pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

8 dari 8 halaman

7. Sebanyak 138 Warga Langkai Mengungsi di Posko Banjir

Hingga Rabu sore 13 Maret 2024, kondisi debit air banjir di wilayah Kelurahan Langkai, Kota Palangkaraya tak kunjung surut, bahkan dilaporkan naik 2 sentimeter.

Makin meningginya air kiriman dari Sungai Rungan dan Sungai Kahayan ini membuat sebagian rumah warga di kawasan Flamboyan Bawah, Kelurahan Langkai tergenang, sehingga mereka harus mengungsi ke posko banjir.

Lurah Langkai, Sri Wanti menyebut hingga Rabu sore sudah ada 138 jiwa warga Flamboyan Bawah yang mengungsi di posko yang didirikan di SDN 1 Langkai.

"Mereka tidur di posko, sehingga kebutuhan makan dan minumnya kita sediakan, sehingga di sini juga kita buatkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Sri Wanti.

Sri Wanti mengatakan saat ini yang diperlukan di posko yakni kebutuhan pokok seperti beras dan lauk pauk. Di sisi lain stok sembako juga semakin menipis.

Oleh karena itu pihaknya mengharapkan ada bantuan dari berbagai pihak supaya stok sembako cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi untuk keperluan buka puasa dan sahur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.